Larva Lele Mati Setelah Menetas? Ini Dia Penyebab dan Solusinya
Bagi Anda yang sudah terbiasa merawat lele tidak kaget lagi ketika melihat larva banyak yang mati. Akan tetapi untuk Anda pemula tentunya saat melihat larva lele mati setelah menetas pasti banyak pertanyaan yang muncul. Nah, untuk itu berikut penyebab dan cara mengatasi larva lele mati setelah menetas.
Penyebab dan Solusi Larva Lele Mati Setelah Menetas
Masalah utama bagi seorang yang sedang melakukan pembibitan lele adalah matinya larva ketika baru saja menetas. Yang mana pada umunya kelihatan warna putih berada di permukaan air dan ini kalau dibiarkan akan menyebabkan larva lele yang lain kena imbasnya alias mati juga.Beberapa penyebab larva lele mati setelah menetas antara lain:
- Kualitas air yang kurang diperhatikan
- Terlalu banyaknya pemberian makanan yang menimbulkan keruhnya air.
- Indukan yang dipilih kurang memenuhi kriteria pemijahan lele sehingga telur yang keluar kurang begitu bagus, sehingga menyebabkan larva lele akan mudah mati setelah menetas.
- Keadaan oksigen yang terlarut dalam air kurang cocok, sehingga dapat mengganggu larva lele yang baru menetas dan berakibat kematian.
- Cara Terlengkap Membuat Kolam Ikan untuk Pembibitan dan Budidaya
- Tips dan Trik Agar Indukan Lele Cepat Matang Gonad
- Tips Memilih Induk Ikan Lele yang Baik dan Berkualitas Bagus
- Cara Ternak Bibit Lele yang Baik dan Cepat Panen
- Pertama kali pembuatan kolam lele, usahakan untuk memberikan keluar masuknya aliran air agar kebersihan air tetap terjaga dan larva tidak mudah mati.
- Kolam yang baik akan menghasilkan bibit dan larva lele yang bagus juga. Jadi sebisa mungkin mengaliri kolam secara terus-menerus. Selain itu ketika ada larva yang mati maka akan mudah keluar dari kolam dan tidak menimbulkan keruhnya air.
- Sebelum melakukan pemijahan, usahakan untuk memilih indukan yang sudah matang gonad dan berkualitas bagus. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses pembibitan dan nantinya larva akan kuat serta tidak mudah mati setelah menetas.
Cara Mengobati Penyakit Moncong Putih Budidaya Ikan Lele
Setelah di atas membahas larva lele mati setelah menetas, kini kita beralih pada Salah satu alternatif untuk mengobati lele dari penyakit Moncong Putih, Borok, Jamur, Parasit, Radang, Kembung, bercak merah & Bakteri Aeromonas adalah obat herbal di bawah ini. Berikut 10 macam obat herbal, fungsi, dosis dan cara mengobatinya:1. Jantung Pisang
Fungsinya untuk mengobati penyakit moncong putih yang biasa menyerang bibit lele.
2. Daun Pepaya:
Berfungsi untuk mencegah atau mengobati serangan bakteri, berfungsi juga sebagai penyetabil ph air.
Dosis & cara Mengobati:
Campurkan 60 gram garam dan cacahan 2-3 lembar daun pepaya pada 5 liter air, aduk dan tuangkan ke kolam.
3. Bonggol Pisang:
Berfungsi untuk mengobati serangan jamur pada lele, berfungsi juga sebagai penyetabil ph air, jangan sampai menambahkan bonggol pisang terlalu banyak, dosis yang berlebihan dapat berakibat buruk pada lele.
4. Garam Krosok/Grosok:
Berfungsi untuk mencegah atau mengobati parasit, bakteri dan jamur yang menyerang lele. Dosis penggunaan garam: 1-2 sendok teh garam per 4 liter air atau 1-2 gram per 1 liter air.
5. Buah Mengkudu
Berfungsi untuk mencegah atau mengobati serangan bakteri aeromonas hydrophila. Fungsi lainnya adalah mengurangi kanibalisme pada lele.
Dosis & cara mengobati:
- Setengah buah mengkudu yang dihaluskan
- Daun pahit-pahitan direbus kemudian ambil airnya saja.
- Campurkan semua bahan ke dalam pakan lele, dengan cara aduk hingga merata.
- Obat lele moncong putih bisa dipakai digunakan mengatasi penyakit akibat bakteri aeromonas hydrophila.
6. Jahe:
Berfungsi untuk mencegah bibit lele umur 3-4 minggu dari penyakit kembung.
Dosis & cara mengobati:
parut jahe 10 gram dan campur dengan air. Tebarkan larutan pada kolam lele seluas 1-2 m2.
7. Ciplukan (Physalis angulata L):
Berfungsi untuk mengobati lele dari Bakteri penyebab radang, kemerahan atau borok dan bengkak.
Dosis & cara mengobati:
Daun dan buah Ciplukan basah sebanyak 15-30 gram direbus dalam 100 ml air atau Ciplukan kering sebanyak 5-10 gram dalam 100 ml air, gunakan untuk perendaman.
8. Kelor (Moringa oleifera Lamk)
Berfungsi untuk mengobati lele dari bakteri Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan Streptococcus agalactiae penyakit dengan gejala berenang tak beraturan, mata menonjol, badan kehitaman.
Dosis & cara mengobati:
5 gram daun dicacah halus dicampur air 100 ml, hasil saringannya dicampur air digunakan untuk perendaman.
9. Jambu Biji (Psidium guajava):
Berfungsi untuk mengobati lele dari bakteri Aeromona shydrophila penyebab penyakit bercak merah.
Dosis & cara mengobati:
4-5 gram daun dicacah halus dicampur air 1 liter, campurkan dengan pakan. 1-2 gram daun dicacah halus dicampur air sebanyak 5 liter, ini digunakan untuk perendaman ikan yang sakit selama 48 jam.
10. Meniran (Phyllanthus niruri L., Phyllanthus urinaria Linn.)
Berfungsi untuk mengobati lele dari bakteri Aeromonas hydrophila, penyakit bercak merah dan borok, Edwarsiella tarda penyakit bisul dan luka pada kulit.
Dosis & cara mengobati:
5 gram daun yang sudah dibuat bubuk dicampur air 1 liter untuk perendaman selama 5 jam Jika dicampur pakan dibutuhkan 20 gram daun dicacah halus dan dicampur dalam 1 kg pakan.
Baca juga:
- Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal yang Menguntungkan
- Budidaya Ikan Lele Sangkuriang | Cara Ternak Lele 45 Hari Panen
- Cara Pembenihan Ikan Lele Lengkap dan Mudah
Sumber:
- bibitlele.net
Solusi Petani Organik (Facebook Group)
Demikian sobat penjelsan singkat tentang larva lele mati setelah menetas dan soludsinya ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadikan referensi untuk merawat pembibitan budidaya ikan lele yang akan datang.