Membuat Pelet Apung Tanpa Mesin? Ini Dia Caranya
Banyak sekali yang sudah menjual pelet apung murah. Akan tetapi dari sekian banyaknya ikan yang dipelihara, masih kurang dan ternyata modal biaya yang dikeluarkan tetap saja melebihi batas analisis awal usaha budidaya ikan lele. Nah, bagi Anda yang ingin membuat pelet apung tanpa mesin, berikut penjelasan singkat dari ahlinya.
Cara Lengkap membuat Pelet Apung yang Mudah dan Berhasil
Ulasan berikut dikutip dari sebuah forum diskusi yang sudah berhasil membuat pakan pelet yang dapat mengapung dengan bahan organik dan sederhana sekali. Lanjut baca penjelsannya berikut ini. Cara membuat pelet apung tanpa mesin.PERTANYAAN 1: Memang bisa membuat pakan terapung di atas permukaan air tanpa mesin?
JAWABAN: Bisa. Mengapung adalah fenomena fisika di mana sebuah benda memiliki massa jenis lebih kecil dibandingkan massa jenis media tempat benda itu mengapung (air).
Benda dapat dibuat mengapung jika massa jenisnya dijadikan lebih kecil daripada air, atau bentuknya dibuat secara tertentu sehingga menjadikannya dapat mengapung seperti kapal besi.
Dengan atau tanpa mesin kita dapat menjadikan pakan ikan mengapung, meskipun dibuat dari bahan-bahan yang tenggelam dalam air, dengan atau tanpa mesin apa pun.
Prinsip utamanya adalah menjadikan pakan tersebut memiliki massa jenis total lebih kecil daripada air, dan menjadikannya utuh selama mungkin sehingga tahan hancur oleh pengaruh air ataupun gelombang dan riak air.
PERTANYAAN 2: Apa kelebihan pakan apung yang dibuat menggunakan proses fermentasi di Laboratorium Bioteknologi Pakan
Ternak, BPPT?
JAWABAN: Proses fermentasi ini merupakan Green Technology yang dapat dilakukan tanpa sterilisasi (pengukusan atau pemanasan), tanpa mesin ekstruder, sehingga bisa mengurangi atau meniadakan investasi mesin pembuat pakan pelet apung yang relatif mahal, menghemat energi, dengan bahan baku yang mudah didapatkan, dan teknologi tepat guna yang mudah dilakukan.
Selain itu, fermentasi dilakukan pada suhu kamar, sehingga menghindarkan kerusakan zat nutrisi akibat panas yang biasa terjadi pada proses ekstrusi. Let the feed float with lower cost, minimum energy, local resources, and simple know-how!
PERTANYAAN 3: Apa kelebihan fermentasi pakan yang dikembangkan Laboratorium Bioteknologi Pakan Ternak, BPPT?
JAWABAN Membuat Pelet Apung Tanpa Mesin : Fermentasi ini dikembangkan untuk dapat dilakukan tanpa seterilisasi (autoklav ataupun pengukusan), pada suhu ruang, dan menggunakan substrat atau bahan pakan rendah nutrisi seperti limbah atau bahan samping sisa pengolahan hasil agroindustri seperti onggok, dedak, kulit pisang, ampas kelapa, ampok, dan sejenisnya.
Selain meningkatkan zat-zat gizi pada bahan-bahan tersebut, dan menguraikan zat-zat antinutrisi, hasil fermentasi memiliki stabilitas dan daya apung yang baik di air.
Hal ini dikarenakan benang-benang jamur Rhizopus yang digunakan dalam fermentasi mengikat butiran-butiran bahan pakan tersebut sehingga tidak mudah dicerai-beraikan ketika dimasukkan ke dalam air.
Selain itu, rongga-rongga udara yang dibuat oleh jalinan benang-benang jamur yang hidrofobis (anti-air) tersebut memberikan daya apung yang sangat baik pada hasil fermentasi. Dengan kata lain, fermentasi menggunakan Rhizopus ini rendah ongkos produksi dan memberikan sejumlah keunggulan sekaligus pada hasil fermentasi pakan:
1). peningkatan nutrisi,
2). penguraian zat antinutrisi,
3). pengikatan komponen bahan baku,
4). peningkatan stabilitas di dalam air, dan
5). pemberian daya apung pada air.
PERTANYAAN 4: Bagaimana kalau mempergunakan bahan baku seperti MBM, SGM, CGF, CGM, kacang kedelai, tepung ikan dan jagung, apakah bisa mengapung? Bahan tersebut di atas saya pakai buat pakan bandeng, udang dan lele karena bahan tersebut di atas proteinnya cukup tinggi.
JAWABAN Membuat Pelet Apung Tanpa Mesin: Secara prinsip jamur adalah mikroorganisme yang tumbuh di sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati, sehingga secara teori dapat tumbuh di bahan-bahan yang bapak sebutkan. Dan ketika tumbuh dengan baik (optimal) maka jamur tersebut, yang dinding selnya bersifat hidrofobik (anti-air), akan membentuk jalinan miselia (semacam kapas) yang mengikat bahan-bahan pakan tersebut dan membentuk ruang-ruang udara pada hasil fermentasi.
Alhasil, massa jenis total hasil fermentasi akan lebih kecil dari air sehingga dapat mengapung.
Yang perlu menjadi perhatian khusus adalah optimalisasi kondisi pertumbuhan pada bahan-bahan baku tersebut. Setiap bahan baku memiliki karakteristik biologi, fisika dan kimia yang berbeda, yang mesti diperhatikan atau diperlakukan dengan cara yang berbeda melalui percobaan, hingga didapatkan kondisi optimal untuk pertumbuhan jamur tersebut.
Singkatnya, bahan-bahan tersebut harus dicoba terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi optimal berupa suhu, kelembaban, dan sebagainya sehingga jamur Rhizopus dapat tumbuh dengan baik.
Kami sendiri telah mencoba berbagai macam bahan pakan maupun limbah dimana jamur Rhizopus kami mampu tumbuh dengan baik, diantaranya:
pelet pakan ikan tenggelam, azola, kulit pisang, dedak beras, dedak jagung, jagung, onggok, limbah sagu, ampas kelapa, kulit ari kelapa, limbah kantin (limbah nasi, plus sayuran, plus lauk), batang dan daun talas, limbah kulit coklat, rumput, jerami.
Namun sudah pasti bahan-bahan tersebut harus dicoba dalam hal kadarnya dalam campuran pakan, kondisi praperlakuan fermentasi, ada tidaknya zat penghambat pertumbuhan jamur, dan sebagainya.
PERTANYAAN 5: Apa saja komposisi bahan-bahan yang digunakan dan bagaimana cara membuat pelet apung tanpa mesin?
JAWABAN Membuat Pelet Apung Tanpa Mesin: Anda dapat meramu sendiri komposisi bahan-bahan pakan tersebut sesuai kebutuhan nutrisi ternak Anda, namun yang direkomendasikan adalah bahan-bahan yang tersedia berlimpah secara kontinyu di lokasi Anda, dan merupakan limbah atau produk samping agroindustri, misalnya ampas kelapa, kulit ari kelapa, dedak, ampok, ampas tahu, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar ongkos pengeluaran pakannya bisa ditekan atau semurah mungkin.
Setelah komposisi tersebut dicampur rata, kandungan air dari campuran bahan yang telah Anda ramu tersebut diatur hingga kadarnya 50-70%, atau ketika dipegang dengan telapak tangan terasa basah tanpa ada air yang mengalir.
Setelah itu bahan dicampur dengan ragi jamur Rhizopus khusus yang sudah kami seleksi (murnikan) untuk tumbuh baik pada bahan-bahan non-kedelai (bahan rendah nutrisi).
Jika komposisi bahan-bahan pakan tersebut semuanya dari bahan rendah nutrisi, terutama yang kandungan nitrogen/proteinnya rendah sekali, maka harus dicampur larutan mineral CIS yang
kami kembangkan di laboratorium kami. Larutan ini merupakan pemacu pertumbuhan jamur Rhizopus pada bahan baku pakan rendah nutrisi.
PERTANYAAN 6: Di mana bisa mendapatkan jamur Rhizopus terseleksi? Apakah bisa dibuat sendiri ? Kalau bisa bagaimana caranya?
JAWABAN Membuat Pelet Apung Tanpa Mesin: Jamur Rhizopus (yang biasa digunakan dalam pembuatan tempe kedelai) terbiasa tumbuh pada kedelai yang kaya nutrisi nabati. Karena pakan hewan (pakan ikan) sebagian besarnya bukanlah berbahan baku kedelai, maka tidak semua jamur Rhizopus ini mampu tumbuh dengan baik ketika digunakan dalam fermentasi pakan hewan (pakan ikan).
Anda dapat mendapatkan sendiri dengan cara mencoba-coba banyak ragi tempe yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan kalau perlu di seluruh dunia. Pengalaman kami dengan limbah onggok, jamur tempe terbaik berasal dari perusahaan Belgia.
Cara lain mendapatkan jamur Rhizopus terseleksi ini adalah melalui laboratorium kami. Jamur ini adalah jamur pilihan dari koleksi yang berasal dari sejumlah daerah di nusantara, dan sudah diadaptasi untuk tumbuh pada bahan-bahan pakan rendah nutrisi non-kedelai.
Penumbuhan jamur ini pada bahan baku rendah nutrisi harus ditambahkan larutan mineral khusus, yakni larutan mineral CIS yang telah kami kembangkan di laboratorium kami, dan menggunakan metode khusus yang berbeda untuk bahan baku yang berbeda.
Demikian inilah perbincangan tentang cara membuat pelet apung tanpa mesin, semoga bermanfaat untuk yang sekarang ini sedang membuka usaha budidaya ikan lele dan ikan konsumsi lainnya. Selamat mencoba.
Sumber: http://pakan-apung.weebly.com/pertanyaan.html