Bahan Baku Makanan Tambahan untuk Ikan
Bahan - bahan lain ini biasanya jumlahnya tidak banyak, melainkan cukup sedikit saja bahan - bahan tersebut kita namankan bahan tambahan.
Yangg antara lain berupa vitamin, mineral, asam amino, esensial, pelezat, perekat, antioksidan.
Pada pembahasan sebelumnya sudah kita uraikan bahan baku utama pembuat makan ikan dan bahan baku nabati yang juga sangat kita butuhkan dalam merakit dan meramu makanan.
Berikut ini daftar bahan baku makanan tambahan untuk ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi dalam usaha budidaya pembesaran.
1. Vitamin dan Mineral
Untuk menghindari gangguan kurang vitamin, karena kadar vitamin bahan memang rendah atau mengalami kerusakan, maka kita dapat menggunakan vitamin tambahan yang sudah diramu.
Dan disiapkan sedemikian rupa, sehingga kita tinggal menakarnya saja sesuai kebutuhan.
Pada saat ini kita dapat membelinya di toko - toko pada penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premiks (premix) macam - macam merek dagang yang dapat kita jumpai di pasaran antara lain adalah:
Aquamix, rajamix U, Pfizer premix A, Pfizer premix B, TopMix, Rhodiamix 273, dan lain - lain.
Selain mengandung vitamin, premix - premix tersebut biasanya juga mengandung mineral dan asam amino esensial tertentu. Bahkan ada juga yang mengandung antioksidan.
2. Bahan Baku Makanan Tambahan - Garam Dapur
Garam dapur atau NACl juga sering kita gunakan sebagai bahan tambahan dalam ramuan makanan ikan. Jumlah penggunaannya dapat sampai 2%.
Selain berfungsi sebagai bahan pelezat (rasa gurih) garam dapur juga dapat untuk mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lainnya yang terdapat dalam ramuan makanan ikan pada waktu tenggelam di dalam air.
3. Bahan Baku Tambahan untuk Ikan - Bahan Perekat
Beberapa bahan yang berfungsi sebagai perekat antara lain adalah: Agar - agar, selatin, tepung kanji, tepung terigu, tepung sagu, dan lain - lain.
Bahan perekat itu akan menjadi lebih penting lagi peranannya dalam pembuatan makanan udang.
Sebab makanan udang, harus mempunyai ketahanan yang tinggi untuk tidak cepat hancur di dalam air.
Walaupun agar - agar merupakan bahan perekat yang cukup baik, namun yang lebih banyak kita gunakan adalah tepung tapioka atau tepung kanji.
Tepungn kanji tersebut apabila kita larutkan dalam air panas, akan menghasilkan larutan kental yang lekat seperti lem encer.
Jumlah penggunaan bahan perekat ini dapat mencapai 10% dari seluruh bobot ramuan.
4. Antioksidan
Bahan baku makanan tambahan untuk ikan yang ini adalah antioksidan yang merupakan zat antitengik.
Apabila makanan ikan itu kita simpan lama - lama akan berbahu tengik. Lebih - lebih lagi apabila kadar lemanya cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan terjadinya proses oksidasi lemak.
Makanan yang telah berbahu tengik mutunya akan rusak, disamping itu juga menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, ikannya pun tidak suka lagi untuk memakannya.
Untuk mengatasi proses oksidasi lemak tersebut, kita dapat menambahkan bahan antioksidan antara lain adalah: Fenol, vitamin E, vitamin C, Etoksikuin (1,2 dihydro - 6 - Etoxy - 2,2,4 Trimethy - Quinolline).
5. Ragi dan Ampas Bir Bahan Makanan Tambahan
Bahan baku makanan tambahan untuk ikan yang ini adalah ragi yang merupakan sejenis cendawan yang dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan CO2.Untuk meramu makanan buatan, kita juga dapat memanfaatkan ragi tersebut. Kita mengenal beberapa macam ragi, yaitu ragi tape, ragi roti, dan ragi bir.
Nilai gizi ragi secara umum adalah sebagai berikut:
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat kasar
Abu
dan Air
Selain zat - zat tersebut di atas, ragi juga mengandung vitamin, terutama vitamin B.
Dalam ramuan makanan, kita dapat mencampurnya ragi itu pada katul (dedak halus). Setiap 5 kg katul dapat kita campuri 2 biji ragi tape (dapat dibeli di toko - toko makanan dan minuman dalam bentuk bijian seperti sebuah tablet tapi besar).
Mula - mula katulnya kita basahi dulu hingga lembab. Setelah itu, raginya kita gerus dan kemudian kita campurkan sampai merata pada katulnya.
Selanjutnya katul bercampur ragi itu, kita peram di dalam sebuah wadah tertutup (yang kita lapisi daun pisang) selama 2 malam.
Setelah terjadi peragian, kemudian kita jemur hingga kering. Kadar karbohidrat katul ragi itu akan turun, tapi kadar proteinnya naik (semua antara 10 - 11% kemudian menjadi 9 - 22%).
Selain penggunaan ragi untuk meragikan katul kita dapat juga menggunakan ampas bir (yang juga banyak mengandung ragi) sebagai bahan campuran makan ikan.
Ampas bir yang merupakan limbah dari pabrik itu, ternyata banyak mengandung protein (25,9%) dan juga kaya vitamin B. Tapi sayangnya kadar serat kasarnya juga tinggi (sampai 16%).
Oleh karena serat kasarnya banyak, maka jumlah penggunaannya perlu kita batasi. Untuk ampas bir basah jumalahnya berkisar antara 3 - 6%, sedangkan untuk ampas kering dapat mencapai 10%.
Inilah bebera daftar bahan baku makanan tambahan untuk ikan yang dapat Anda campurkan bersama bahan utama lainnya. Semoga membantu dan selamat mencoba.