Bahan Baku Pembuat Pakan Ikan
Bahan Baku Pembuat Pakan Ikan Infoikan.com Pemilihan bahan dalam hal pembuatan makanan ikan, pertama - tama kita perlu memperhatikan tentang pemilihan bahannya.
Syarat bahan - bahan pembuat pakan ikan:
- Mempunyai nilai gizi tinggi
- Mudah diperoleh
- Tidak mengandung racun
- Harga relatif murah
- Tidak merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak merupakan saingan.
Untuk mengetahui nilai gizi, mestinya kita harus melakukan pemeriksaan kami di laboratorium. Tapi, bagi para pekerja praktek di lapangan cukup melihat daftar komposisinya saja.
Apabila kita telah mengetahui kandungan gizinya, maka kita dapat meramu berbagai macam bahan sedemikian rupa, sehingga makanan ikan yang kita hasilkan akan lebih maksimal.
Berikut ini beberpa bahan baku pembuat pakan ikan yang biasa digunakan oleh petani pemelihara dan budidaya ikan di pekarangan baik ikan hias maupun ikan konsumsi.
Untuk mengetahui pencernaan suatu bahan, kita dapat melihat daftar nilai ubahnya. Makin tinggi angka nilai ubahnya, berarti makin sukar dicerna.
Beberapa bahan baku secara alami ada juga yang memang mengandung racun. Biji kapas dan biji kapok misalnya, mengandung racun gosipal (asam lemak siklopropenal).
Biji kedelai mengandung lektin, yang dapat menghambat kegiatan enzim pencernaan tripsin. Racun ini dapat dihilangkan melalui pemasakan.
Demikian pula dengan kacang tanah, juga mengandung pula zat yang dapat menghambat tripsin, yang dapat kita kurangi dengan membatasi jumlah pemakainnya.
Sedangkan daun lamtaro, yang dapat dikurangi dengan membatasi jumlah pemakainnya juga.
Apabila bahan baku telah tercemar oleh bakteri dan cendawan yang dapat menghasilkan racun akhirnya dapat menjadi berbahaya juga.
Misalnya salmonella, sering terdapat bahan baku hewani yang telah lama disimpan. Cendawan aspergillus flavusdapat menghasilkan senyawa mikotoksin yang beracun, yang disebut aflatoksin.
Aspergillus sering terdapat dalam biji kapas, kacang, kedelai, padi - padian, dan ampas minyak nabati.
Bahan Baku Pembuatan Pakan Ikan - Bahan Hewani
Bahan hewani adalah bahan baku yang berasal dari bagian - bagian tubuh hewan. Bahan hewani ini terutama merupakan sumber protein yang tinggi.
Pada umumnya protein hewani relatif lebih mudah dicernakan dan pula kandungan asam aminonya lebih lengkap daripada protein nabati (asal tumbuh - tumbuhan).
Beberapa macam bahan hewani yang sering kita gunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan ikan antara lain adalah tepung ikan, tepung rebon, tepung kepala udang, tepung cumi - cumi, dan lain - lain.
1. Tepung ikan
Bahan baku pembuat pakan ikan yang berasal dari jenis ikan yang kadar lemaknya rendah. Bau khusus suatu jenis ikan kadang - kadang juga mempengaruhi daya tariknya, sehingga lebih merangsang.
Untuk meningkatkan bau yang merangsang ini, ikannya dapat kita fermentasikan lebih dulu menjadi bekasem.
Ikan - ikan rucah (tidak bernilai ekonomis penting) dan sia - sia hasil pengolahan biasanya merupakan bahan baku yang penting untuk pembuatan tepung ikan.
Secara umum tepung ikan mengandung zat gizi yang penting seperti di bawah ini:
Apabila tepung ikan disimpan lama (11 - 12 bulan), kandungan lisinnya dapat hilang sampai 8%. Padahal lisin adalah asam amino esensial yang paling esensial.
Selain itu, dapat juga ditumbuhi bakteri dan cendawan yang akan merusak.
Kadar lemak tepung ikan dapat kita kurangi apabila ikannya terlebih dahulu kita rebus sebelum kita jadikan tepung, ikan yang telah kita rebus sampai masak kemudian wadahi karung, lalu kita peras.
Air perasan kita tampung untuk kita buat petis atau kita ambil minyaknya.
Sedangkan ampas kita giling menjadi tepung. Dengan sendirinya sebelum kita giling perlu untuk kita keringkan terlebih dahulu.
2. Bahan Baku dari Tepung Rebon dan Benawa
Rebon adalah jenis udang kecil - kecil (yang memang tidak dapat menjadi besar) yang biasa ditangkap oleh nelayan tradisional di perairan pesisir.
Rebon merupakan bahan baku pembuatan trasi yang baik, sedangkan benawa adalah anak kepiting laut.
Baik rebon maupun benawa banyak bermunculan awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda - benda yang terapung.
Rebon atau benawa sudah kita tangkap, mula - mula kita sedu dengan air panas. Setelah itu kemudian kita jemur sampai kering.
Selanjutnya kita giling sampai menjadi tepung. Tepung rebon dan tepung benawa mempunyai gizi yang banyak seperti, protein, lemak, larbohidrat, abu, serat, air, dan nilai ubah.
Apabila kita menghendaki kadar lemak yang lebih rendah, maka seperti halnya pada pembuatan tepung ikan, bahan mentahnya perlu kita rebus dulu sampai masak.
Kemudian kita peras sampai tuntas, baru ampasnya kita jemur sampai kering dan kemudian kita giling.
3. Tepung kepala udang
Bahan baku pembuat pakan ikan dari kepala udang merupakan limbah (hasil buangan) pada proses pengolahan udang ekspor.
Udang - udang besar biasanya cukup kita potong kepalanya saja. Ini meliputi sekitar 30% dari berat seluruhnya.
sedangakn udang - udang kecil kulitnya pun perlu kita kupas juga. Limbah tersebut dapat kita manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan ikan.
Pengolahannya kita awali dengan merebusnya sampai masak. setlah itu kita jemur sampai kering, baru kemudian kita giling.
Karena tepung kepala udang tersebut banyak mengandung kitin (chitin) yang dapat mengganggu, maka tepung yang telah jadi kita ayak dulu untuk membuang bagian yang kasar.
Kandugan gizi tepung kepala udang adalah sebagai berikut:
4. Tepung Anak Ayam
Di perusahaan pembibitan ayam petelur, anak - anak merupakan barang buangan. Anak - Anak ayam ini dapat kita manfaatkan untuk membuat ramuan makanan ikan.
Biaya untuk itu relatif lebih murah. Sebelum kita olah lebih lanjut, anak - anak ayam tersebut kita matikan lebih dulu secara massal.
Hal tersebut dapat kita lakukan dengan memasukkannya ke dalam kantong plastik kedap udara kemudian kita ikat.
Setelah mati, bulu - bulunya kita bakar dengan lampu semprot. Setelah itu kemudian kita rebus sampai setengah masak, yaitu sampai tubuhnya menjadi kaku.
Selanjutnya kita angin - anginkan sampai kering, lalu kita giling dengan alat penggiling daging. Agar hasilnya lebih halus, penggilingannya harus dilakukan beberapa kali.
Hasil gilingan yang sudah lumat tapi masih basah itu kita namakan pasta. Ini sudah dapat kita gunakan untuk campuran ramuan makanan ikan.
Caranya kita laukan dengan mencampurkan pasta tersebut pada bahan - bahan yang kering, kemudian sertai adukan biar dapat merasap merata.
Selain kita gunakan dalam keadaan basah, daging anak ayam itu juga kita keringkan untuk kemudian kita giling menjadi tepung.
Kandungan gizi tepung anak ayam sebagi berikut:
5. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Bahan baku pembuat pakan ikan benang sutera alam kita dapatkan dari kokon ulat sutera yang telah menjadi kepompong.
Apabila pokonya kita pintal menjadi benang, maka kepompongnya akan menjadi lembah produksi. Karena dalam proses pemintalan tersebut kokonnya perlu kita rendam dalam air panas, maka kepompongnya sudah keadaan mati.
Kepompong yang sudah mati itu kemudian kita jemur hingga kering, kemudian kita giling menjadi tepung.
Sebelum diambil minyaknya, hati ikan kita buang empedunya, kita cuci, dan kemudian kita potong kecil - kecil.
Setelah itu kita kukus sampai minyaknya menetes. Hati yang telah masak itu selanjutnya kita peras minyaknya sampai tuntas.
Tapi agar keadaannya menjadi lebih halus, perlu kita giling lagi dengan alat penggiling daging, hingga berbentuk sepeti pelet.
7. Tepung Darah
Bahan baku pembuat pakan ikan ini merupakan salah satu dari limbah pemotongan ternak. Darah segar yang sudah beku tapi masih mentah itu mula - mula kita masak lebih dulu.
Setelah itu baru kita keringkan dan kita giling menjadi tepung.
8. Silase Ikan
Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan atau limbahnya. Proses pengolahannya kita lakukan dengan memanfaatkan enzim - enzim yang terdapat dalam tubuh ikan.
Untuk membantu mempercepat prosesnya serta untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan cendawan, maka perlu kita tambahkan asam, yaitu asam formiat (asam semut) dan asam propionat.
Bahan cair yang bersifat asam itu dapat kita campur dengan dedak, tepung ketela pohon, atau tepung jagung.
Perbandingan antara silase dengan tepung adalah 1 : 1. Setelah kita campur kemudian kita keringkan dan selanjutnya kita gunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
9. Tepung cacing tanah
Bahan baku pembuat pakan ikan cacing tanah dapat kita ternakkan secara massal. Hasil panennya dapat kita keringkan dan giling menjadi tepung.
Selanjutnya dapat kita gunakan untuk campuran bahan pembuatan makanan ikan.
10. Tepung Artemia
Tepung Artemia dalam ransum makanan ternak dapat menggantikan tepung ikan dan tepung kepala udang.
Daya cakarnya cukup tinggi, karena kulitnya sangat tipis (kurang dari 1 mikron). kandungan proteinnya sekitar 42% untuk burayak, dan 60% untuk yang dewasa.
11. Telur Ayam Itik
Bahan baku pembuat pakan ikan telur ayam dan itik sering kita gunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan untuk burayak ikan dan udang.
Biasanya kita gunakan dalam bentuk segar atau setelah direbus masak. Telur mentah mentah yang masih segar setelah kita kopyok lumat barulah kita campurkan pada bahan lainnya.
Sedangakan telur masak kita ambil kuningnya saja, kemudian kita haluskan dan kita larutkan dalam air hingga menjadi emulsi atau suspensi.
Inilah beberapa daftar nama bahan baku pembuat pakan ikan secara hewani yang mudah dalam pembuatannya. Semoga bermanfaat dan selamat membuat pakan sendiri.
Syarat bahan - bahan pembuat pakan ikan:
- Mempunyai nilai gizi tinggi
- Mudah diperoleh
- Tidak mengandung racun
- Harga relatif murah
- Tidak merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak merupakan saingan.
Untuk mengetahui nilai gizi, mestinya kita harus melakukan pemeriksaan kami di laboratorium. Tapi, bagi para pekerja praktek di lapangan cukup melihat daftar komposisinya saja.
Apabila kita telah mengetahui kandungan gizinya, maka kita dapat meramu berbagai macam bahan sedemikian rupa, sehingga makanan ikan yang kita hasilkan akan lebih maksimal.
Berikut ini beberpa bahan baku pembuat pakan ikan yang biasa digunakan oleh petani pemelihara dan budidaya ikan di pekarangan baik ikan hias maupun ikan konsumsi.
Beberapa Bahan Baku Pembuat Pakan Ikan
Kita juga dapat memilih bahan baku yang menarik, sehingga dapat merangsang selera makan. Selain itu, juga harus mudah dicerna.Untuk mengetahui pencernaan suatu bahan, kita dapat melihat daftar nilai ubahnya. Makin tinggi angka nilai ubahnya, berarti makin sukar dicerna.
Beberapa bahan baku secara alami ada juga yang memang mengandung racun. Biji kapas dan biji kapok misalnya, mengandung racun gosipal (asam lemak siklopropenal).
Biji kedelai mengandung lektin, yang dapat menghambat kegiatan enzim pencernaan tripsin. Racun ini dapat dihilangkan melalui pemasakan.
Demikian pula dengan kacang tanah, juga mengandung pula zat yang dapat menghambat tripsin, yang dapat kita kurangi dengan membatasi jumlah pemakainnya.
Sedangkan daun lamtaro, yang dapat dikurangi dengan membatasi jumlah pemakainnya juga.
Apabila bahan baku telah tercemar oleh bakteri dan cendawan yang dapat menghasilkan racun akhirnya dapat menjadi berbahaya juga.
Misalnya salmonella, sering terdapat bahan baku hewani yang telah lama disimpan. Cendawan aspergillus flavusdapat menghasilkan senyawa mikotoksin yang beracun, yang disebut aflatoksin.
Aspergillus sering terdapat dalam biji kapas, kacang, kedelai, padi - padian, dan ampas minyak nabati.
Bahan Baku Pembuatan Pakan Ikan - Bahan Hewani
Bahan hewani adalah bahan baku yang berasal dari bagian - bagian tubuh hewan. Bahan hewani ini terutama merupakan sumber protein yang tinggi.
Pada umumnya protein hewani relatif lebih mudah dicernakan dan pula kandungan asam aminonya lebih lengkap daripada protein nabati (asal tumbuh - tumbuhan).
Beberapa macam bahan hewani yang sering kita gunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan ikan antara lain adalah tepung ikan, tepung rebon, tepung kepala udang, tepung cumi - cumi, dan lain - lain.
1. Tepung ikan
Bahan baku pembuat pakan ikan yang berasal dari jenis ikan yang kadar lemaknya rendah. Bau khusus suatu jenis ikan kadang - kadang juga mempengaruhi daya tariknya, sehingga lebih merangsang.
Untuk meningkatkan bau yang merangsang ini, ikannya dapat kita fermentasikan lebih dulu menjadi bekasem.
Ikan - ikan rucah (tidak bernilai ekonomis penting) dan sia - sia hasil pengolahan biasanya merupakan bahan baku yang penting untuk pembuatan tepung ikan.
Secara umum tepung ikan mengandung zat gizi yang penting seperti di bawah ini:
- Protein 22,65%
- Lemak 15,38%
- Abu 26,65%
- Serat 1,80%
- Air 10,72%
- Nilai ubah 1,5 - 3
Apabila tepung ikan disimpan lama (11 - 12 bulan), kandungan lisinnya dapat hilang sampai 8%. Padahal lisin adalah asam amino esensial yang paling esensial.
Selain itu, dapat juga ditumbuhi bakteri dan cendawan yang akan merusak.
Kadar lemak tepung ikan dapat kita kurangi apabila ikannya terlebih dahulu kita rebus sebelum kita jadikan tepung, ikan yang telah kita rebus sampai masak kemudian wadahi karung, lalu kita peras.
Air perasan kita tampung untuk kita buat petis atau kita ambil minyaknya.
Sedangkan ampas kita giling menjadi tepung. Dengan sendirinya sebelum kita giling perlu untuk kita keringkan terlebih dahulu.
2. Bahan Baku dari Tepung Rebon dan Benawa
Rebon adalah jenis udang kecil - kecil (yang memang tidak dapat menjadi besar) yang biasa ditangkap oleh nelayan tradisional di perairan pesisir.
Rebon merupakan bahan baku pembuatan trasi yang baik, sedangkan benawa adalah anak kepiting laut.
Baik rebon maupun benawa banyak bermunculan awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda - benda yang terapung.
Rebon atau benawa sudah kita tangkap, mula - mula kita sedu dengan air panas. Setelah itu kemudian kita jemur sampai kering.
Selanjutnya kita giling sampai menjadi tepung. Tepung rebon dan tepung benawa mempunyai gizi yang banyak seperti, protein, lemak, larbohidrat, abu, serat, air, dan nilai ubah.
Apabila kita menghendaki kadar lemak yang lebih rendah, maka seperti halnya pada pembuatan tepung ikan, bahan mentahnya perlu kita rebus dulu sampai masak.
Kemudian kita peras sampai tuntas, baru ampasnya kita jemur sampai kering dan kemudian kita giling.
3. Tepung kepala udang
Bahan baku pembuat pakan ikan dari kepala udang merupakan limbah (hasil buangan) pada proses pengolahan udang ekspor.
Udang - udang besar biasanya cukup kita potong kepalanya saja. Ini meliputi sekitar 30% dari berat seluruhnya.
sedangakn udang - udang kecil kulitnya pun perlu kita kupas juga. Limbah tersebut dapat kita manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan ikan.
Pengolahannya kita awali dengan merebusnya sampai masak. setlah itu kita jemur sampai kering, baru kemudian kita giling.
Karena tepung kepala udang tersebut banyak mengandung kitin (chitin) yang dapat mengganggu, maka tepung yang telah jadi kita ayak dulu untuk membuang bagian yang kasar.
Kandugan gizi tepung kepala udang adalah sebagai berikut:
- Protein
- lemak
- karbohidrat
- serat kasar
- abu
- dan air
4. Tepung Anak Ayam
Di perusahaan pembibitan ayam petelur, anak - anak merupakan barang buangan. Anak - Anak ayam ini dapat kita manfaatkan untuk membuat ramuan makanan ikan.
Biaya untuk itu relatif lebih murah. Sebelum kita olah lebih lanjut, anak - anak ayam tersebut kita matikan lebih dulu secara massal.
Hal tersebut dapat kita lakukan dengan memasukkannya ke dalam kantong plastik kedap udara kemudian kita ikat.
Setelah mati, bulu - bulunya kita bakar dengan lampu semprot. Setelah itu kemudian kita rebus sampai setengah masak, yaitu sampai tubuhnya menjadi kaku.
Selanjutnya kita angin - anginkan sampai kering, lalu kita giling dengan alat penggiling daging. Agar hasilnya lebih halus, penggilingannya harus dilakukan beberapa kali.
Hasil gilingan yang sudah lumat tapi masih basah itu kita namakan pasta. Ini sudah dapat kita gunakan untuk campuran ramuan makanan ikan.
Caranya kita laukan dengan mencampurkan pasta tersebut pada bahan - bahan yang kering, kemudian sertai adukan biar dapat merasap merata.
Selain kita gunakan dalam keadaan basah, daging anak ayam itu juga kita keringkan untuk kemudian kita giling menjadi tepung.
Kandungan gizi tepung anak ayam sebagi berikut:
- Protein
- lemak
- abu
- air
- nilai ubah
5. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Bahan baku pembuat pakan ikan benang sutera alam kita dapatkan dari kokon ulat sutera yang telah menjadi kepompong.
Apabila pokonya kita pintal menjadi benang, maka kepompongnya akan menjadi lembah produksi. Karena dalam proses pemintalan tersebut kokonnya perlu kita rendam dalam air panas, maka kepompongnya sudah keadaan mati.
Kepompong yang sudah mati itu kemudian kita jemur hingga kering, kemudian kita giling menjadi tepung.
6. Bahan Baku Pembuat pakan Ikan - Ampas Minyak Hati
Minyak ikan merupakan hasil pengolahan hatinya, antara lain dari hati ikan cucut, ikan pari, ikan tuna, dan lainnya.Sebelum diambil minyaknya, hati ikan kita buang empedunya, kita cuci, dan kemudian kita potong kecil - kecil.
Setelah itu kita kukus sampai minyaknya menetes. Hati yang telah masak itu selanjutnya kita peras minyaknya sampai tuntas.
Tapi agar keadaannya menjadi lebih halus, perlu kita giling lagi dengan alat penggiling daging, hingga berbentuk sepeti pelet.
7. Tepung Darah
Bahan baku pembuat pakan ikan ini merupakan salah satu dari limbah pemotongan ternak. Darah segar yang sudah beku tapi masih mentah itu mula - mula kita masak lebih dulu.
Setelah itu baru kita keringkan dan kita giling menjadi tepung.
8. Silase Ikan
Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan atau limbahnya. Proses pengolahannya kita lakukan dengan memanfaatkan enzim - enzim yang terdapat dalam tubuh ikan.
Untuk membantu mempercepat prosesnya serta untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan cendawan, maka perlu kita tambahkan asam, yaitu asam formiat (asam semut) dan asam propionat.
Bahan cair yang bersifat asam itu dapat kita campur dengan dedak, tepung ketela pohon, atau tepung jagung.
Perbandingan antara silase dengan tepung adalah 1 : 1. Setelah kita campur kemudian kita keringkan dan selanjutnya kita gunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
9. Tepung cacing tanah
Bahan baku pembuat pakan ikan cacing tanah dapat kita ternakkan secara massal. Hasil panennya dapat kita keringkan dan giling menjadi tepung.
Selanjutnya dapat kita gunakan untuk campuran bahan pembuatan makanan ikan.
10. Tepung Artemia
Tepung Artemia dalam ransum makanan ternak dapat menggantikan tepung ikan dan tepung kepala udang.
Daya cakarnya cukup tinggi, karena kulitnya sangat tipis (kurang dari 1 mikron). kandungan proteinnya sekitar 42% untuk burayak, dan 60% untuk yang dewasa.
11. Telur Ayam Itik
Bahan baku pembuat pakan ikan telur ayam dan itik sering kita gunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan untuk burayak ikan dan udang.
Biasanya kita gunakan dalam bentuk segar atau setelah direbus masak. Telur mentah mentah yang masih segar setelah kita kopyok lumat barulah kita campurkan pada bahan lainnya.
Sedangakan telur masak kita ambil kuningnya saja, kemudian kita haluskan dan kita larutkan dalam air hingga menjadi emulsi atau suspensi.
Inilah beberapa daftar nama bahan baku pembuat pakan ikan secara hewani yang mudah dalam pembuatannya. Semoga bermanfaat dan selamat membuat pakan sendiri.