Ini Dia Pakan Lele Buatan Sendiri dan Sederhana
Pakan Lele Buatan Sendiri Infoikan.com Selain pakan berupa pelet komersial yang banyak di jual di pasaran, lele sangkuriang juga dapat di beri pakan alami dan pakan alternatif pengganti pelet.
Penggunaan pakan alami dan pakan alternatif pada dasarnya merupakan upanya pemecahan masalah mahalnya harga pakan pelet komersial.
Banyak pembudi daya lele sangkuriang di daerah yang jauh dari jangkauan distribusi pakan pelet komersial memanfaatkan pakan alternative.
Hasil panenannya tetap bagus, asalkan pakan alternative di peroleh dari bahan yang baik di kelola secara baik pula.
Selain itu, sebisa mungkin bahan yang digunakan juga merupakan bahan pakan yang mudah di peroleh lokasi.
Berikut jenis-jenis pakan lele buatan sendiri baik secara alami dan pakan alternatif lele yang dapat di manfaatkan dalam budidaya lele sangkuriang sekaligus lele dumbo dan lainnya.
Pakan alami adalah salah satu jenis pakan yang paling cocok untuk di berikan pada benih ikan lele yang masih berukuran kecil.
Pakan alami memiliki kelebihan di bandingkan pakan buatan. Selain memiliki kandungan protein yang cukup tinggi,
Pakan alami mudah di cerna serta memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut ikan lele. Jenis pakan alami yang umum dan mudah di dapat atau di budi dayakan antara lain;
KUTU AIR
Kutu air atau daphnia sp merupakan jenis pakan lele buatan sendiri secara alami yang sangat di sukai lele sangkuriang terutama pada stadia benih.
Di samping bisa di peroleh langsung dari alami, kutu air dapat pula di budi dayakan. Umumnya, kutu air dapat ditemukan di selokan atau pekarangan rumah penduduk yang memiliki comberan.
Namun, kutu air memiliki jumlah sangat terbatas, bahkan tidak jarang sulit di dapatkan.
Karena sulit di peroleh, sebaiknya kutu air ini dibudidayakan secara tersendiri. Apalagi teknik pembudidayakan sangat mudah.
Budi daya kutu air dapat dilakukan di bak, kolam tembok, tau bak fiber glass. Luas bak atau fiber glass yang di gunakan sebagai media budidaya yang dapat di sesuaikan dengan laha yang tersedia.
Persiapan budidaya kutu air adalah pertama-tama wadah budi daya dikeringkan dan dibersihkan. Selanjutnya, wadah budi daya di isi dengan air yang berasal dari sumur pompa atau sumur timba.
Untuk mempercepat proses perkembang biakan kutu air, harus dilakukan pemupukan menggunakan kotoran ayam atau kotoran puyuh yang sudah kering sebanyak 2-5 gr/ltr air.
Cara pemupukannya dengan menyaring kotoran ayam menggunakan karung agar-agar bahan yang kasar(ampas) tidak masuk ke dalam wadah budidaya.
Pupuk yang baik di tandai dengan perubahan warna air menjadicoklat seperti air the. Selanjutnya, air dibiarkan selama 3-4 hari.
Bibit kutu air yang digunakan berasal dari tangkapan alam. Pada hari ke 5, bibit ditebarkan (diinokulasikan) ke wadah budi daya.
Kutu air akan tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada hari ke-7 setelah penebaran. Kutu air pun siap di panen menggunakan skopnet halus berukuran mata jarring 1,5-2 mm.
Selanjutnya, kutu air siap diberikan ke benih lele yang di pelihara. Agar kutu air selalu tersedia, perlu dilakukan pemupukan ulangpada air media di wadah budidaya dengan dosis 1,5 kali jumlah pemupukan pertama.
Pemupukan ulang tersebut sebaiknya dilakukan setiap 7 hari sekali.
Pakan Lele Buatan Sendiri - Cacing Sutra
Cacing sutra umumnya dimanfaatkan untuk pakan ikan hias. Akhir-akhir ini, cacing sutra juga di gunakan untuk pakan benih ikan konsumsi, terutama ikan yang dibudi dayakan secara massal.
Sebagai pakan alami , cacing sutra pada umumnya di berikan dalam keadaan hidup tanpa dicampuri dengan pakan lele buatan sendiri jenis lain.
Selain praktis dan tidak mencemari air kolam, cacing sutra juga memiliki keunggulan lain, yakni bisa dikultur secara massal dan dalam waktu singkat.
Tentu hal ini sangat mendukung budi daya ikan dalam skala perusahaan. Dari segi harga, jika dibandingkan dengan artemia spp. Yang bibitnya masih di impor, cacing sutra tergolong relative murah.
Kandungan nutrisinya pun tak kalah di bandingkan kndungan nutrisi pakan alami lainnya, seperti infusoria, chlamydomonas, rotifer, brachionus sp., jentik nyamuk , monia sp., daphaniasp., dan artemia sp.,
Selain bis di budidayakan, cacing sutra dapat pula diperoleh dari pedagang pengumpul. Sebelum diberikan ke benih lele sangkuriang, sebaiknya cacing sutra di beri perlakuan secara khusus.
Tempt atau wadah yang dapat digunakan untuk menampung cacing sutra adalah bak tembok atau beton. Bak figer glass, atau bak plastik.
Ukuran bak menyesuaikan dengan lahan yang tersedia. Bak penampungan tersebut di usahakan terlindungi dari sinar matahari langsung.
Agar cacing dapat bertahan lama, sebaiknya air media selalu di biarkan mengalir menggunakan pompa isap yang berukuran kecil.
Tahapan penting yang perlu di perhatikan saat kita menerima kiriman cacing sutra di tempat penampungan adalah proses aklimatisasi.
Proses aklimatisasi ini bertujuan menyesuaikan kondisi media pengangkutan dengan media de tempat penampungan.
Caranya, pertama-tama biarkan kantong plastic terapung dalam wadah penampungan cacing.
Kemudian, buka kantong plastikkemasan cacing dan biarkan selama 15-30 menit. Selanjutnya, ambil gumpalan cacing sedikit demi sedikit dan masukkan ke wadah penampungan.
Cacing sebaiknya tidak lansung di berikan ke benih lele sangkuriang karena masih ada banyak kotoran, jadi biarkan selama 12-24 jm.
Setelah bersih, cacing sutra dapat langsungg di berikan dengan cara di cuci terlebih dahulu sampai bersih,
kemudian di cincang sehingga akan lebih mudah untuk di makan oleh benih lele. Selama penampungan, bila air di tempat penampungan kotor, airnya dapat di ganti dengan yang baru sehingga cacing tidak mati.
Pakan lele buatan sendiri alternatif adalah pakan yang bukan buatan pabrik atau buatan pembudidaya seperti pelet. Pakan alternatif sebaiknya berasal dari sumber yang mudah diperoleh disekitar lokasi budi daya.
Contoh pakan alternatif yang banyak digunakan adalah sia-sia industri peternakan, limbah pemindangan, ikan rucah, atau hama yang menyerang tanaman padi, seperti keong mas.
Selain harganya murah, pakan alternative juga mengandung protein yang cukup untuk kebutuhan lele.
Kelemahan pakan alternative terdapat pada pemberiannya, yakni tidak tersedia sepanjang waktu dan jumlahnya kadangkala tidak sesuai kebutuhan.
Selain itu, pakan alternative kurang praktis dalam penggunaan dan penyimpanan sehingga tidak bisa diperlakukan seperti halnya ikan pelet.
Umumnya, pakan alternative memerlukan perlakuan khusus sebelum diberikan.
Sebagai contoh, ayam mati tidak boleh langsung di berikan begitu saja, bulunya harus di buang dahulu karena bulu ayam tidak di konsumsi oleh lele.
Demikian pula, ikan rucah atau keong mas harus di pisahkan antara daging dan tulang atau cangkangnya karena tulang dan cangkangnya tidak bisa di makan oleh lele.
IKAN RUCAH
Ikan rucah atau ikan tangkapan laut tidak layak dikonsumsi oleh manusia merupakan salah satu pakan yang disukai lele, karena merupakan pakan lele buatan sendiri yang mudah kita dapatkan di alam bebas.
Ikan rucah banyak ditemui di daerah pantai, terutama di daerah yang dekat dengan tempat pelelangan ikan.
Harga ikan ini relative murah dan terjangkau oleh pembudi daya lele. Ikan rucah berukuran kecil dan tidak banyak mengandung duri atau tulang, dapat di berikan langsung tanpa di olah terlebih dahulu.
Namun, ikan rucah yang banyak mengandung tulang atau duri, sebelum di berikan, terlebih dulu harus di rebus setengah matang untuk memisahkan daging dari tulang atau durinya.
Dedak halus dapat di tambahkan untuk melengkapi kandungan gizinya. Pakan selanjutnya di tebarkan secara langsung atau di tempatkan dalam wadah seperti ayakan yang di tempatkan di bawah permukaan air.
LIMBAH PETERNAKAN
Petani lele yang memiliki lokasi budi daya berdekatan dengan usaha peternakan ayam atau melakukan budi daya lele secara terpadu dengan peternakan ayam memiliki keuntungan yang besar.
Limbah peternakan ayam, yakni ayam bangkai(ayam mati), bisa di manfaatkan sebagai pakan lele. Pakan berupa bangkai ayam ini sebaiknya tidak di berikan langsung, tetapi terlebih dahulu di bakar atau di rebus.
Paling di sarankan untuk di rebus karena jika di bakar, di khawatirkan bagian dalam perut (jeroan) tidak matang.
Jika di rebus, dapat di pastikan semua organ ayam termasuk jeroannya matang. Setelah matang, pakan lele buatan sendiri ini baru dapat di berikan.
Jumlah pakan yang di berikan di sesuaikan dengan jumlah lele yang di pelihara.
Di sarankan pakan jangan sampai tersisa di kolam karena pakan yang tersisa dan membusuk bisa menurunkan kualitas air dan mengaruhi kehidupan lele.
Pakan Lele Buatan Sendiri - Limbah Pemindangan
Pembudi daya ikan lele yang memiliki lokasi usaha dekat usaha pengolahan ikan laut, seperti pemindangan, bisa memanfaatkan limbahnya sebagai pakan alternative yang cocok untuk lele.
Limbah pemindangan biasanya berupa kumpulan isi perut atau bagian lain,seperti kepala, ekor, atau sirip ikan yang di buang oleh pemindang.
Pakan dari limbah pemindangan ini diberikan secara langsung atau dengan cara di campur dulu dengan dedak halus dan di rebus sampai setengah matang.
Setelah dingin, baru di berikan ke lele yag di pelihara.
KEONG MAS ATAU BEKICOT
Pakan lele buatan sendiri yang tergolong alternative lain dan dapat diberikan ke lele sangkuriang adalah daging keong mas atau daging bekicot.
Kedua jenis hewan tersebut umumnya merupakan musuh petani karena menyerang tanaman padi.
Dengan demikian, memanfaatkan keong mas sebagai makanan ikan lele sebenarnya juga membantu petani pemberantas hama tanaman padi.
Keon mas atau bekicot tidak dapat di berikan langsung , tetapi harus terlebih dulu di pisahkan cangkang dan dagingnya.
Caranya cukup mudah, yakni dengan merebus keong mas selama beberapa menit, lalu dagingnya satu persatu di congkel menggunakan alat yang runcing sehingga terpisah dari cangkangnya.
Cara lain adalah dengan mmecahkan cangkang kemudian mengambil dagingnya. Setelah bersih dari cangkang,daging keong bisa langsung di berikan ke lele.
Selain itu, daging keong dapat pula di giling dengan gilingan daging, kemudian di campur dengan dedak halus atau ampas tahu.
LIMBAH PEMOTONGAN HEWAN
Limbah pemotongan hewan juga dapat di berikan ke lele sangkuriang di kolam pembesaran. Limbah pemotongan hewan yang umumnya di berikan adalah limbah usaha pemotongan ayam.
Selama ini, umumnya isi perut atau bagian lain yang tidak layak di konsumsi manusia di buang begitu saja, misalnya bagian usus atau jeroan tertentu.
Limbah pemotongan ayam tersebut dapat lansung di berikan ke ikan lele. Khusus untuk usus ayam, sebaiknya di potong-potong terlebih dahulu agar mudah di telan oleh lele sangkuriang.
Gimana sobat, mudah bukan cara mendapatkan pakan lele buatan sendiri ini. Apalagi jika mau sedikit usaha dengan cara mecarinya di sekitar kita, pastinya akan mengurangi biaya pembelian makanan lele dengan harga yang mahal.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba..Yuk bantu berbagi lagi..
Penggunaan pakan alami dan pakan alternatif pada dasarnya merupakan upanya pemecahan masalah mahalnya harga pakan pelet komersial.
Banyak pembudi daya lele sangkuriang di daerah yang jauh dari jangkauan distribusi pakan pelet komersial memanfaatkan pakan alternative.
Hasil panenannya tetap bagus, asalkan pakan alternative di peroleh dari bahan yang baik di kelola secara baik pula.
Selain itu, sebisa mungkin bahan yang digunakan juga merupakan bahan pakan yang mudah di peroleh lokasi.
Berikut jenis-jenis pakan lele buatan sendiri baik secara alami dan pakan alternatif lele yang dapat di manfaatkan dalam budidaya lele sangkuriang sekaligus lele dumbo dan lainnya.
Pakan Lele Buatan Sendiri
1. Pakan Lele Buatan Sendiri - Pakan AlamiPakan alami adalah salah satu jenis pakan yang paling cocok untuk di berikan pada benih ikan lele yang masih berukuran kecil.
Pakan alami memiliki kelebihan di bandingkan pakan buatan. Selain memiliki kandungan protein yang cukup tinggi,
Pakan alami mudah di cerna serta memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut ikan lele. Jenis pakan alami yang umum dan mudah di dapat atau di budi dayakan antara lain;
KUTU AIR
Kutu air atau daphnia sp merupakan jenis pakan lele buatan sendiri secara alami yang sangat di sukai lele sangkuriang terutama pada stadia benih.
Di samping bisa di peroleh langsung dari alami, kutu air dapat pula di budi dayakan. Umumnya, kutu air dapat ditemukan di selokan atau pekarangan rumah penduduk yang memiliki comberan.
Namun, kutu air memiliki jumlah sangat terbatas, bahkan tidak jarang sulit di dapatkan.
Karena sulit di peroleh, sebaiknya kutu air ini dibudidayakan secara tersendiri. Apalagi teknik pembudidayakan sangat mudah.
Budi daya kutu air dapat dilakukan di bak, kolam tembok, tau bak fiber glass. Luas bak atau fiber glass yang di gunakan sebagai media budidaya yang dapat di sesuaikan dengan laha yang tersedia.
Persiapan budidaya kutu air adalah pertama-tama wadah budi daya dikeringkan dan dibersihkan. Selanjutnya, wadah budi daya di isi dengan air yang berasal dari sumur pompa atau sumur timba.
Untuk mempercepat proses perkembang biakan kutu air, harus dilakukan pemupukan menggunakan kotoran ayam atau kotoran puyuh yang sudah kering sebanyak 2-5 gr/ltr air.
Cara pemupukannya dengan menyaring kotoran ayam menggunakan karung agar-agar bahan yang kasar(ampas) tidak masuk ke dalam wadah budidaya.
Pupuk yang baik di tandai dengan perubahan warna air menjadicoklat seperti air the. Selanjutnya, air dibiarkan selama 3-4 hari.
Bibit kutu air yang digunakan berasal dari tangkapan alam. Pada hari ke 5, bibit ditebarkan (diinokulasikan) ke wadah budi daya.
Kutu air akan tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada hari ke-7 setelah penebaran. Kutu air pun siap di panen menggunakan skopnet halus berukuran mata jarring 1,5-2 mm.
Selanjutnya, kutu air siap diberikan ke benih lele yang di pelihara. Agar kutu air selalu tersedia, perlu dilakukan pemupukan ulangpada air media di wadah budidaya dengan dosis 1,5 kali jumlah pemupukan pertama.
Pemupukan ulang tersebut sebaiknya dilakukan setiap 7 hari sekali.
Pakan Lele Buatan Sendiri - Cacing Sutra
Cacing sutra umumnya dimanfaatkan untuk pakan ikan hias. Akhir-akhir ini, cacing sutra juga di gunakan untuk pakan benih ikan konsumsi, terutama ikan yang dibudi dayakan secara massal.
Sebagai pakan alami , cacing sutra pada umumnya di berikan dalam keadaan hidup tanpa dicampuri dengan pakan lele buatan sendiri jenis lain.
Selain praktis dan tidak mencemari air kolam, cacing sutra juga memiliki keunggulan lain, yakni bisa dikultur secara massal dan dalam waktu singkat.
Tentu hal ini sangat mendukung budi daya ikan dalam skala perusahaan. Dari segi harga, jika dibandingkan dengan artemia spp. Yang bibitnya masih di impor, cacing sutra tergolong relative murah.
Kandungan nutrisinya pun tak kalah di bandingkan kndungan nutrisi pakan alami lainnya, seperti infusoria, chlamydomonas, rotifer, brachionus sp., jentik nyamuk , monia sp., daphaniasp., dan artemia sp.,
Selain bis di budidayakan, cacing sutra dapat pula diperoleh dari pedagang pengumpul. Sebelum diberikan ke benih lele sangkuriang, sebaiknya cacing sutra di beri perlakuan secara khusus.
Tempt atau wadah yang dapat digunakan untuk menampung cacing sutra adalah bak tembok atau beton. Bak figer glass, atau bak plastik.
Ukuran bak menyesuaikan dengan lahan yang tersedia. Bak penampungan tersebut di usahakan terlindungi dari sinar matahari langsung.
Agar cacing dapat bertahan lama, sebaiknya air media selalu di biarkan mengalir menggunakan pompa isap yang berukuran kecil.
Tahapan penting yang perlu di perhatikan saat kita menerima kiriman cacing sutra di tempat penampungan adalah proses aklimatisasi.
Proses aklimatisasi ini bertujuan menyesuaikan kondisi media pengangkutan dengan media de tempat penampungan.
Caranya, pertama-tama biarkan kantong plastic terapung dalam wadah penampungan cacing.
Kemudian, buka kantong plastikkemasan cacing dan biarkan selama 15-30 menit. Selanjutnya, ambil gumpalan cacing sedikit demi sedikit dan masukkan ke wadah penampungan.
Cacing sebaiknya tidak lansung di berikan ke benih lele sangkuriang karena masih ada banyak kotoran, jadi biarkan selama 12-24 jm.
Setelah bersih, cacing sutra dapat langsungg di berikan dengan cara di cuci terlebih dahulu sampai bersih,
kemudian di cincang sehingga akan lebih mudah untuk di makan oleh benih lele. Selama penampungan, bila air di tempat penampungan kotor, airnya dapat di ganti dengan yang baru sehingga cacing tidak mati.
2. Pakan Lele Buatan Sendiri - Pakan Alternatif
Pakan lele buatan sendiri alternatif adalah pakan yang bukan buatan pabrik atau buatan pembudidaya seperti pelet. Pakan alternatif sebaiknya berasal dari sumber yang mudah diperoleh disekitar lokasi budi daya.
Contoh pakan alternatif yang banyak digunakan adalah sia-sia industri peternakan, limbah pemindangan, ikan rucah, atau hama yang menyerang tanaman padi, seperti keong mas.
Selain harganya murah, pakan alternative juga mengandung protein yang cukup untuk kebutuhan lele.
Kelemahan pakan alternative terdapat pada pemberiannya, yakni tidak tersedia sepanjang waktu dan jumlahnya kadangkala tidak sesuai kebutuhan.
Selain itu, pakan alternative kurang praktis dalam penggunaan dan penyimpanan sehingga tidak bisa diperlakukan seperti halnya ikan pelet.
Umumnya, pakan alternative memerlukan perlakuan khusus sebelum diberikan.
Sebagai contoh, ayam mati tidak boleh langsung di berikan begitu saja, bulunya harus di buang dahulu karena bulu ayam tidak di konsumsi oleh lele.
Demikian pula, ikan rucah atau keong mas harus di pisahkan antara daging dan tulang atau cangkangnya karena tulang dan cangkangnya tidak bisa di makan oleh lele.
IKAN RUCAH
Ikan rucah atau ikan tangkapan laut tidak layak dikonsumsi oleh manusia merupakan salah satu pakan yang disukai lele, karena merupakan pakan lele buatan sendiri yang mudah kita dapatkan di alam bebas.
Ikan rucah banyak ditemui di daerah pantai, terutama di daerah yang dekat dengan tempat pelelangan ikan.
Harga ikan ini relative murah dan terjangkau oleh pembudi daya lele. Ikan rucah berukuran kecil dan tidak banyak mengandung duri atau tulang, dapat di berikan langsung tanpa di olah terlebih dahulu.
Namun, ikan rucah yang banyak mengandung tulang atau duri, sebelum di berikan, terlebih dulu harus di rebus setengah matang untuk memisahkan daging dari tulang atau durinya.
Dedak halus dapat di tambahkan untuk melengkapi kandungan gizinya. Pakan selanjutnya di tebarkan secara langsung atau di tempatkan dalam wadah seperti ayakan yang di tempatkan di bawah permukaan air.
LIMBAH PETERNAKAN
Petani lele yang memiliki lokasi budi daya berdekatan dengan usaha peternakan ayam atau melakukan budi daya lele secara terpadu dengan peternakan ayam memiliki keuntungan yang besar.
Limbah peternakan ayam, yakni ayam bangkai(ayam mati), bisa di manfaatkan sebagai pakan lele. Pakan berupa bangkai ayam ini sebaiknya tidak di berikan langsung, tetapi terlebih dahulu di bakar atau di rebus.
Paling di sarankan untuk di rebus karena jika di bakar, di khawatirkan bagian dalam perut (jeroan) tidak matang.
Jika di rebus, dapat di pastikan semua organ ayam termasuk jeroannya matang. Setelah matang, pakan lele buatan sendiri ini baru dapat di berikan.
Jumlah pakan yang di berikan di sesuaikan dengan jumlah lele yang di pelihara.
Di sarankan pakan jangan sampai tersisa di kolam karena pakan yang tersisa dan membusuk bisa menurunkan kualitas air dan mengaruhi kehidupan lele.
Pakan Lele Buatan Sendiri - Limbah Pemindangan
Pembudi daya ikan lele yang memiliki lokasi usaha dekat usaha pengolahan ikan laut, seperti pemindangan, bisa memanfaatkan limbahnya sebagai pakan alternative yang cocok untuk lele.
Limbah pemindangan biasanya berupa kumpulan isi perut atau bagian lain,seperti kepala, ekor, atau sirip ikan yang di buang oleh pemindang.
Pakan dari limbah pemindangan ini diberikan secara langsung atau dengan cara di campur dulu dengan dedak halus dan di rebus sampai setengah matang.
Setelah dingin, baru di berikan ke lele yag di pelihara.
KEONG MAS ATAU BEKICOT
Pakan lele buatan sendiri yang tergolong alternative lain dan dapat diberikan ke lele sangkuriang adalah daging keong mas atau daging bekicot.
Kedua jenis hewan tersebut umumnya merupakan musuh petani karena menyerang tanaman padi.
Dengan demikian, memanfaatkan keong mas sebagai makanan ikan lele sebenarnya juga membantu petani pemberantas hama tanaman padi.
Keon mas atau bekicot tidak dapat di berikan langsung , tetapi harus terlebih dulu di pisahkan cangkang dan dagingnya.
Caranya cukup mudah, yakni dengan merebus keong mas selama beberapa menit, lalu dagingnya satu persatu di congkel menggunakan alat yang runcing sehingga terpisah dari cangkangnya.
Cara lain adalah dengan mmecahkan cangkang kemudian mengambil dagingnya. Setelah bersih dari cangkang,daging keong bisa langsung di berikan ke lele.
Selain itu, daging keong dapat pula di giling dengan gilingan daging, kemudian di campur dengan dedak halus atau ampas tahu.
LIMBAH PEMOTONGAN HEWAN
Limbah pemotongan hewan juga dapat di berikan ke lele sangkuriang di kolam pembesaran. Limbah pemotongan hewan yang umumnya di berikan adalah limbah usaha pemotongan ayam.
Selama ini, umumnya isi perut atau bagian lain yang tidak layak di konsumsi manusia di buang begitu saja, misalnya bagian usus atau jeroan tertentu.
Limbah pemotongan ayam tersebut dapat lansung di berikan ke ikan lele. Khusus untuk usus ayam, sebaiknya di potong-potong terlebih dahulu agar mudah di telan oleh lele sangkuriang.
Gimana sobat, mudah bukan cara mendapatkan pakan lele buatan sendiri ini. Apalagi jika mau sedikit usaha dengan cara mecarinya di sekitar kita, pastinya akan mengurangi biaya pembelian makanan lele dengan harga yang mahal.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba..Yuk bantu berbagi lagi..