Cara Membuat Pakan Alami Gurame untuk Budidaya
Jenis pakan ikan gurame sebetulnya tak jauh beda dengan pakan ikan konsumsi lainnya. Baik pakan alami maupun pakan buatan atau pelet.
Harga pakan gurame tergolong sangat murah apalagi jika mau membuat atau mengkultur sendiri, pastinya akan menambah pundi - pundi keuntungan semakin banyak.
Apalagi harga pakan pelet gurame sekarang ini mengalami sedikit kenaikan, pastinya dari petani lebih memilih membuat pakan sendiri sederhana namaun mempercepat pertumbuhan gurame.
Berikut ini ada beberapa daftar jenis makanan gurame yang dapat Anda coba. Membuat pakan alami gurame ini tentu mudah dilakukan oleh siapa saja walaupun pemula. Yuk, lanjut baca.
Membuat Pakan Lamai Gurame
Membut Pakan Gurame
Membuat pakan alami untuk benih
Cacing sutra
Cacing sutra atau cacing rambut atau dua lapisan otot yang membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya. Panjangnya 10 – 30 mm dengan warna tubuh kemerahan.
Seluruh pencernaannya berupa celah kecil mulai dari mulut sampai anus. Cacing ini biasanya hidup di got parit dan sungai berair dangkal yang banyak mengandung bahan organik.
Cacing ini hidup berkoloni dan menggumpal pada tempat tertentu. Seperti jenis cacing lainnya cacing sutra memiliki dua alat kelamin dan berkembang biak dengan cara bertelur dari betina yang telah matang telur.
Berikut ini cara budidaya cacing sutra:
Gunakan wadah budidaya berupa parit beton atau kotak kayu berukuran panjang 5 – 10 m, lebar 50 cm, dan tinggi 20 – 30 cm yang telah dilapisi plastik.
Lakukan pemupukan menggunakan kotoran ayam kering dicampur lumpur dengan perbandingan 1:1.
Ratakan media di dasar parit dengan ketebalan 5 cm. Media diairi dengan debit 900 ml per menit.
Sehari setelah media dialiri air, bibit cacing ditebarkan sebanyak 2 gram per m2 media.
Untuk menjaga keberadaan pakan cacing, lakukan pemupukan ulang dengan kotoran ayam setiap seminggu sekali dengan dosis 10% dari jumlah pemupukan awal.
Cacing sutra dapat dipanen biasanya masih beserta medianya. Untuk mneghilangkan medianya, letakkan cacing pada ember.
Permukaan ember ditutup selama enam jam, maka cacing akan naik ke permukaan ember. Cacing yang bergerombol di dinding ember dapat diambil dengan tangan.
Baca ini yuk,.
Teknik Budidaya Ikan Gurame Hemat Biaya dan Menguntungkan
Membuat Pakan Alami Gurame - Budidaya Dapnia sp.
Daphnia sp merupakan keluarga Crustacea dari ordo Dladocere. Dinding punggungnya membentuk lipatan sehingga tampak seperti cangkang kerang.
Di bagian belakang cangkang terdapat sebuah kantong yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan perkembangan telur.
Cara pembibitan Dapnhia sp sebagai berikut:
Siapkan wadah berupa akuarium atau bak fiber berukuran 20 – 25 liter.
Cuci bak hingga bersih, kemudian keirngkan di bawah sinar matahari.
Isi wadah dengan air bersih.
Lakukan pemupukan dengan cara membungkus kotoran ayam sebanyak 2 – 5 g/liter air menggunakan bahan strimin. Gantung bungkusan di air kolam atau akuarium.
Diamkan selama 4 – 5, setelah itu warna air di dalam media akan berubah menjadi coklat pucat sebagai tanda bahwa fitoplankton dan zooplankton sudah tumbuh subur dan media siap ditebar bibit Daphina sp.
Tips memelihara Daphina sp. Sebagai berikut:
Siapkan bak tembok atau bak filter yang bervolume 1 ton.
Cuci bak hingga bersih dan keringkan di bawah terik matahari.
Isi wadah dengan air bersih
Lakukan pemupukan dengan kotoran ayam kering sebanyak 2 – 5 gram yang dicampur secara merata dengan bungkil kelapa sebanyak 0,2 g/liter air.
Masukkan campuran pupuk ini ke dalam karung atau bungkus dengan strimin, gantung dengan posisi terendam dalam bak.
Setelah pupuk basah, lakukan peremasan agar pupuk larut ke dalam air, biarkan selama 4 – 5 hari.
Tebarkan bibit Daphnia sp. sebanyak 10 – 20 ekor/liter air media.
Pada hari ketujuh populasinya akan mencapai puncak dan siap dipanen.
Untuk mempertahankan populasi lakukan pemupukan ulang 7 – 8 hari sekali sebanyak setengah dosis awal.
Baca juga ini:
Umpan Ikan Gurame Liar, Kolam Harian dan Malam Hari
Membuat Pakan Alami Gurame - Budidaya Infusoria
Infusoria adalah organisme bersel tunggal yang termasuk dalam filum protozoa.
Ada dua jenis infusoria, yakni ciliate yang berambut getar dan flagelata yang berambut cambuk. Ukuran infusoria hanya 40 – 100 mikron.
Organisme ini mampu berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti di perairan yang dialiri limbah rumah tangga, air jerami busuk, perairan di limbah pasar, dan berbagai perairan yang banyak mengandung bahan organik.
Pakan infusoria berupa bakteri, protozoa kecil, ganggang renik, dan ragi.
Infusoria dari jenis ciliate adalah paramesium yang berukuran 80 – 350 mikron, sementara itu dari kelompok flagelata adalah Euglena.
Di persawahan, infusoria dapat ditemukan di antara jerami padi setelah panen dan di kolam atau rawa yang banyak ditemukan di antara tanaman air.
Infusoria merupakan makanan alami ikan gurame yang dapat dikultur. Berikut ini cara budidaya infusoria:
Keringkan kolam di bawah terik matahari hingga dasarnya retak – retak.
Lakukan pencangkulan dan pembajakan untuk membalik tanah dasar kolam sehingga udara dapat masuk ke dasar kolam.
Lakukan perbaikan saluran pemasukan air kolam dan tutup jika ada kebocoran tanggul.
Setelah kolam kering selama seminggu, aliri kolam dengan air yang masuk melalui pintu saluran air.
Lakukan pemupukan dengan menebar secara merata irisan jerami atau daun kol sebanyak 5 kg/m3 air.
Supaya proses pembusukan cepat terjadi iris jerami dan kol hingga kecil – kecil.
Usahakan agar sirkulasi kolam dalam kondisi baik.
Setelah seminggu, populasi infusoria sudah pada puncaknya sehingga dapat dilakukan pemanenan.
Pemanenan menggunakan serokan halus dengan cara menyerok infusoria dari air kolam, kemudian ditampung ke dalam ember.
Cara lain pemanenan infusoria dengan menggunkan pompa air, yang artinya dialirkan ke dalam wadah.
Baca juga yuk,.
Resep Masak Ikan GUrame Enak
Membuat Pakan Alami Gurame - Budidaya Moina sp
Hewan renik dari kelas Crustacea dan ordo Cladocera ini juga disebut kutu air. Banyak yang menggunakan hewan ini sebagai pakan ikan kecil atau benih.
Bentuk tubuhnya melebar ke samping dengan ruas – ruas pada tubuhnya. Makanan utama terdiri atas tumbuhan renik yang lebih kecil.
Telur hewan ini berkembang tanpa perkawinan. Berikut cara kultur atau budidaya Moina sp:
Gunakan bak plastik, bak semen, atau fiberglass berkapasitas satu ton. Bak harus terlindungi dari cahaya matahari secara langsung. Bak diisi dengan air setinggi 60 cm. Usahakan suhu air 27 – 30 derajat C.
Sebagai pupuknya gunakan kotoran ayam dan bungkil kelapa. Sekitar 10 kg kotoran ayam kering dilaritkan ke dalam 90 liter air. Larutan ini direndam selama 10 hari dan diberi aerasi menggunakan blower.
Sedangkan bungkil kelapa ditumbuk halus, lali diayak dan disaring.
Pemupukan dilakukan dengan mencampurkan 1000 ml/ton larutan kotoran ayam ke dalam 200 gram/ton bubuk bungkil kelapa.
Campuran tersebut dimasukkan ke dalam kantong dari kain dan diperas berkali – kali sampai seluruh cairannya keluar.
Cairan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kolam pengulturan.
Bibit moina dimasukkan ke dalam kolam setelah 18 hari pemupukan. Padat penebaran sekitar 30 ekor/liter. Ukuran moina yang digunakan lebih dari 500 mikron.
Jika pemeliharaan baik, dalam tempo tujuh hari setelah bibit ditebar, moina sudah dapat dipanen karena jumlah moina sudah mencapai 5.000 ekor/liter.
Moina dipanen menggunakan seser dengan lubang halus, kemudian ditampung dalam ember atau wadah khusus.
Membuat Pakan Alami Gurame - Budidaya Rotifera
Rotifera merupakan organisme yang memiliki tajuk mahkota bulat yang berbulu getar seperti roda (korona).
Jenis rotifera yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami adalah Brachionus sp, Karatella sp, dan Pilodina sp.
Rotifera jenis udang renik dari filum Trochelminthes yang berukuran 50 – 100 mikron. Rotifera banyak hidup di perairan yang mengandung bahan organik tersuspensi sebagai bahan buangan.
Berikut cara membuat pakan alami gurame rotifera sebagai pakan ikan gurame:
Gunakan kolam tembok atau kolam tanah berukuran 100 – 300 m2.
Keringkan kolam selama 2 – 4 hari dan jemur hingga dasar kolam retak – retak. Jika kolam dari semen, biarkan kolam sampai benar – benar kering.
Perbaiki saluran pembuangan air. Jika terjadi kebocoran , segera ditambal. Lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian (kapur tohor) untuk memperbaiki PH tanah dan membunuh bibit penyakit.
Tebar secara merata irisan jerami atau daun kol sampah pasar dengan dosis 500 g/m2 air.
Isi kolam dengan air hingga tergenang dan mencapai ketinggian 30 – 50 cm.
Di hari ke 4 setelah penggenangan, semprot dengan insektisida Sumithion 50 EC dengan dosis 4 ppm.
Insektisida ini digunakan untuk membunuh organisme pemangsa Rotifera, seperti Cladocera.
Di hari ke enam atau ketujuh setelah penyemprotan, pemeliharaan rotifera sudah dapat dilakukan.
Seminggu kemudian Rotifera akan bermunculan dan mencapai populasi puncak.
Rotifera dapat dipanen menggunakan seser yang berjaring halus, dengan cara menyeser air yang berisi Rotifera, kemudian menampungnya ke dalam ember.
Cara lain adalah dengan memompa air ke wadah khusus.
Pemupukan ulang dilakukan untuk mempertahankan populasi. Takaran pupuk cukup setengah dari dosis pemupukan awal. Pemupukan ulang dilakukan setiap 5 – 6 hari sekali.
Jangan lewatkan ya,.
Hama dan Penyakit pada Budidaya Ikan Gurame Serta Cara Mengatasinya
Demikian itulah sedikit ulasan cara membuat pakan alami gurame kecil hingga besar untuk budidaya skala kecil maupun besar. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.