Pakan Alami Ikan Nila Menjadi Solusi yang Tepat untuk Pertumbuhan
Panen merupakan suatu aspek terpenting dalam usaha budidaya. Hasil panen sendiri merupakan suatu ukuran keberhasilan dari pembudidaya dalam menjalankan usaha budidayanya.
Untuk mendapatkan hasil panen dengan kualitas dan kuantitas maksimal, pembudidaya perlu menyiasati proses produksi yang di budidayakan.
Ini merupakan salah satu hal yang dipikirkan para pemula dalam melakukan pembesaran yakni masalah pakan.
Memilih pakan alami ikan nila adalah tujuan utama petani dulu, ketimbang pakan pelet. Mengapa demikian?
Pakan Alami Ikan Nila
Seperti banyak di ketahui, pemberian pakan pelet memberikan hasil produksi yang cukup baik.
Ukuran ikan hasil panen dan bobot ikan memang relative besar, tetapi kelemahan penggunaan pakan pelet sintetik adalah kurang ramah lingkungan.
Residu endapan atau limbah dari pecan sintetik itu sendiri bisa menjadi racun jika terakumulasi dalam jumlah yang banyak.
Akumulasi residu berisiko merusak keseimbangan ekosistem dalam habitat hidup ikan.
Kekhawatiran ini mengakibatkan beberapa pembudidaya mencoba untuk mencari jenis pakan lain yang memiliki tingkat hasil panen setara atau lebih tinggi dari pakan sintetik, tetapi tidak merusak keseimbangan ekosistem habitat ikan budidaya itu sendiri.
Pakan alami yang biasa dikonsumsi oleh hewan di habitat asalnya biasanya merupakan jenis makanan yang paling baik.
Predikat baik ini tidak hanya di sesuaikan dengan selera hewan saja, tetapi kandungan nutrisi yang di butuhkan oleh hewan tersebut.
Sebagai contoh , ikan memiliki kemampuan alami untuk mengubah serat dan karbohidrat menjadi protein. Karena kemampuan ini, ikan dapat mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar kolam.
Namun, tidak semua jenis tumbuhan di sekitar kolam mampu memenuhi kebutuhan ikan.
Baca juga:
Makanan Ikan Nila Merah Supaya Cepat Besar
Pakan Alami Ikan Nila di Alam Bebas
Di alam, ikan nila umumnya mengonsumsi jenis tumbuhan air dan hewan air yang berukuran lebih kecil, seperti azolla, chrorella, wollfia, lemna, dan plankton.
Jenis tumbuhan dan hewan air yang di konsumsi umumnya memiliki kandungan protein yang tinggi.
Kandungan Gizi Pakan Alami Ikan Nila
Menurut hasil penelitian, kandungan protein pada phytoplankton berada pada kisaran 21,85-37%, chrorella sebesar 37-55%, dan azolla 31,25%.
Persentase protein ini lebih besar di bandingkan dengan daun singkong yang hanya mengandung protein sekitar 6,8%.
Kelebihan Pakan Alami
Selain itu, pemberian pakan alami umumnya memperkecil persentase rentan penyakit karena pakan alami umumnya tidak membawa penyakit dalam bentuk apapun ke dalam tubuh ikan.
Pertumbuhan ikan dengan pakan alami juga relative lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan pemenuhan pakan menggunakan jenis pakan lain.
Secara keseluruhan, manfaat pakan alami jika di kaitkan dengan filosofi acuan di atas merupakan jenis pakan yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan ikan, baik dari segi pemenuhan nutrisi maupun kerentanan terhadap penyakit.
Karena itu, beberapa peneliti dan pengusaha ikan nila mencoba mengembangkan jenis pakan alami yaitu pakan asli dari ikan nila yang tersedia di habitat atau tempat hidup asal ikan nila.
Baca juga ini:
Jenis Jenis Ikan Nila dan Gambarnya Lengkap
Contoh Pakan Alami Ikan Nila
Jenis pakan alami yang di uji coba di antaranya tumbuhan gulma air yang merupakan makanan alami ikan ketika hidup di sungai, azolla pinnata.
Selain azolla pinnata masih banyak jenis tumbuhan air lain yang dapat digunakan sebagai pakan untuk mengganti pakan sintetik pelet, seperti lemna sp., spirogyra, dan wolffia yang akan di bahas lebih dalam di buku ini.
keuntungan Pakan Alami di Bandingkan dengan Pakan Pelet
Saat ini, pembudidaya sedang melakukan inovasi untuk membuat pakan alami ikan nila sebagai pengganti pelet sintetik.
Mereka percaya pakan alami lebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas di bandingkan dengan pelet.
Menurunkan Biaya Produksi
Biaya produksi menjadi hal yang perlu di perhatikan dengan cermat sebelum memulai usaha budi daya apapun, termasuk budi daya ikan nila.
Banyak orang yang ingin memulai budi daya ikan nila harus mengurungkan niatnya karena terbentur biaya produksi yang cukup besar.
Mulai biaya pembuatan kolam, biaya benih, biaya pengelolaan, hingga biaya pakan.
Dalam usaha budi daya perikanan, biaya pakan memiliki presentase paling besar dalam biaya produksi, yaitu sekitar 50-70%.
Karena itu, untuk mengurangi basarnya biaya pakan pembudidaya mulai menggunakan pakan alami. Tidak hanya sebagai pakan alternative, melainkan sebagai pakan utama.
Pada dasarnya, konsep penggunaan pakan alami di fokuskan untuk memanfaatkan lahan yang tidak digunakan, biasanya lahan yang tertutup dengan genangan air.
Pada lahan yang tergenang air inilah pakan alami tersedia dengan jumlah yang melimpah.
Pakan alami juga tergolong jenis pakan yang ketersediaannya berlimpah, sehingga sangat membantu dalam menekan biaya produksi.
Hal tersebut menjadikan pakan alami sangat efisien dari segi biaya produksi. Jika di bandingkan dengan harga jual ikan di pasaran, biaya pakan yang minim ini akan jauh lebih menguntungkan bagi pembudidaya.
Tidak ada endapan seperti menggunakan pelet
Pakan sintesis seperti pelet merupakan pakan yang mampu memperbesar ukuran ikan dalam waktu singkat di bandingkan dengan penggunaan pakan alami.
Namun, sayangnya, jika di gunakan dalam jumlah banyak, pelet ini akan menghasilkan endapan pada dasar kolam.
Endapan ini lama-kelamaan akan terkumpul di dasar kolam dan mengakibatkan penumpukan kadar ammonia di dalam air.
Kadar ammonia di dalam air ini akan mengakibatkan penurunan kandungan oksigen dan keracunan pada ikan yang di budidayakan.
Pada penggunaan pakan alami, endapan akibat timbunan pakan di dasar kolam tidak terjadi. Selain itu, pakan alami ini pun tidak mencemari ekosistem air.
Kolam yang di tebar pakan alami tidak akan mengalami perubahan dari segi kualitas air dan kandungan zat-zat alami di dalamnya.
Kelebihan Pakan Alami - Mudah di perbanyak
Dalam waktu singkat, gulam dan tumbhan air dapat tumbuh dalam jumlah yang banyak.
Pada luas kolam budi daya sebesar 1 m2, zooplankton mampu bertambah hingga 150-200% dari jumlah semula dalam kurun waktu 24 jam. Pertumbuhan lemna sp, mencapai 100% dalam waktu 2x24 jam.
Kandungan mineral dan vitamin lebih banyak
Seperti telah di jelaskan sebelumnya, pakan alami memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak di bandingkan dengan pakan sintetik.
Azolla pinnata memiliki kandungan protein sebesar 24-30%, dan asam amino esensial lisin sebanyak 0,42%, sedangkan plankton umumnya memiliki kandungan protein sebesar 21,28-37%.
Tumbuhan lain dengan kandungan protein yang tidak kalah tinggi berada pada lemna minor yang mencapai 43%.
Kandungan protein yang tinggi pada pakan alami ini bermanfaat dalam pertumbuhan nila, sehingga pertumbuhannya lebih cepat di bandingkan dengan konsumsi pakan jenis lain.
Tidak hanya itu, daging ikan yang di hasilkan pun akan lebih padat dan kenyal.
Yuk, baca juga:
Cara Membuat Kolam Ikan Nila Dari Dasar
Setelah mengetahui jenis pakan alami ikan nila dengan segala kelebihannya dibandingakan dengan pakan pelet ini, mulai sekarang Anda dapat memilih mana yang terbaik untuk mempercepat pertumbuhan sekaligus tidak menimbulkan penyakit