Ikan Air Tawar Konsumsi infoikan.com Ikan konsumsi yang populer
terdiri dari jenis ikan yang sudah dibudidayakan dengan baik di masyarakat,
mempunyai jumlah pasokan yang besar.
Jenis ikan tersebut antara lain ikan mas, nila, gurame, lele, dan
ikan patin.
Pengembangan ikan konsumsi yang populer ini sudah banyak dilakukan
oleh masyarakat.
Dengan begitu, tingkat keberhasilan memelihara ikan diharapkan
akan lebih tinggi mengingat teknologi serta adaptasi komoditas tersebut sudah
dikuasai.
Langsung saja berikut ini beberapa macam jenis ikan air tawar konsumsi yang akan memberikan Anda pilihan untuk dapat dipelihara dengan membuka usaha budidaya.
Ikan Mas
ikan mas merupakan salah satu komoditas tertua yang sudah banyak
dibudidayakan oleh masyarakat.
Berbagai teknologi pembenihan dan pembesaran sudah dicoba dan
diterapkan dalam kajian bisnis secara intensif, misalnya kolam air deras dan
KJA.
Meskipun begitu, tetapi masih timbul masalah seperti pada umumnya
pola budidaya intensif yang berkaitan dengan kesehatan ikan.
Selain itu muncul juga serangan KHV (koi herves) secara besar -
besaran, harga pakan yang relatif tinggi, serta kualitas pemeliharaan yang
tidak terjaga menjadi faktor pemicu berkurangnya minat pembudidaya ikan mas.
Ikan Nila
Ikan nila juga termasuk dalam jenis ikan air tawar yang dapat dijadikan
sebagai komoditas ketahanan pangan.
Mengingat kelebihan ikan nila yang cepat tumbuh serta reproduksi
ikan nila yang menakjubkan, perkembangan budidaya ini mampu mengimbangi
budidaya ikan mas, khususnya di daerah JAwa Barat.
Ikan ini diharapkan dapat menjadi salah satu ikan penyelamat
perkembangan budidaya ikan air tawar karena teknologi perkembangannya sudah
berkembang dengan baik.
Namun, permasalhan yang ada di masyarakat saai ini yaitu kualitas
benih dan induk yang kurang memadahi. Akibatnya, produktifitas dan laju
pertumbuhannya menurun.
Selain itu, masalah serangan bakteri Streptococus turut andil
dalam menurunkan produktifitas ikan nila di beberapa daerah.
Ikan Gurami
Ikan gurami memiliki harga yang relatif stabil diantara jenis ikan
air tawar konsumsi lainnya.
Pemeliharaan ikan ini juga relatif mudah dan teknologi
budidaya telah tersedia dengan baik.
Pemeliharaan ikan gurami memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu 7
- 12 bulan. Namun demikian, solusi untuk menyiasati lambatnya pertumbuhan
tersebut telah ditemukan yaitu mengadakan segmentasi budidaya.
Selain pertumbuhan yang lambat, masalah yang muncul dengan
budidaya ikan gurami yaitu serangan "penyakit baru" yang disebut
"prepek".
Ikan gurami yang terserang akan berbunyi "blebek -
blebek" sebelum tenggelam dan akhirnya terapung dan mati.
Ikan Air Tawar Konsumsi - Ikan Lele
Saat ini, penyebaran ikan lele sudah sangat luas. Hampir di
seantereo Jabodetabek terdapat bisnis ikan lele.
Perputaran uang yang cepat dan pemasarannya yang relatif mudah
menjadi salah satu faktor yang diandalkan.
Teknologi yang mudah dan sudah dikuasai menjadi pendorong
merebaknya budidaya ikan lele. Namun demikian, seiring dengan menignkatnya
harga pakan maka besarnya marjin keuntungan pada budidaya ikan lele pun
mengecil.
Serangan penyakit hampir dikatakan jarang terjadi pada budidaya
ikan lele.
Hanya faktor pakan yang kurang berkualitas yang menjadi penyebab
kematian yang mungkin timbul pada budidaya ikan ini.
Yuk baca: Panduan Lengkap Cara Ternak Ikan Lele
Ikan Patin
Ikan patin mulai dilirik orang untuk dikembangkan mengingat
teknologi budidaya juga sudah mulai dikuasai dengan baik.
Daging ikan patin
lembut dan sedikit durinya merupakan keunggulan ikan ini.
Permasalahan budidaya yang muncul yaitu relatif lamanya
pemeliharaan untuk menghasilkan ikan konsumsi, yakni mencapai 7 - 8 bulan.
Hal tersebut tidak diimbangi dengan harga jual yang ada, yaitu
dibandrol dengan harga Rp. 7.000 /kg serta biaya produksi yang mencapai Rp.
6.900,00.
Hal tersebut menjadikan ikan patin susah dikembangkan di daerah
Jawa, di samping preferensi selera masyarakat yang masih sedikit.
Ikan Air Tawar Konsumsi - Ikan Mujair
Ikan mujair merupakan salah satu ikan produksi yang masuk ke
Indonesia.
Masuknya ikan mujair ke Nusantara tidak diketahui pasti waktunya.
Namun, ikan ini ditemukan pada tahun 1939 oleh pak Mujair di pesisir selatan
Blitar.
Nama sang penemu inilah yang kemudian diberikan sebagai nama ikan
ini (Mujair).
Penyebaran ikan mujair cukup luas, yaitu meliputi Afrika dan
beberapa negara Asia seperti Kambija, Malaysia, Philipina, Thailand, dan
Indonesia.
Dewasa ini, ikan mujair berkembang pesat dan banyak terdapat di
sungai - sungai atau daerah perairan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Baca ini:
Ikan Air Tawar Konsumsi - Ikan Bandeng
Ikan bandeng termasuk jenis ikan diadromus, yaitu ikan yang dapat
hidup di perairan tawar maupun laut.
Ikan ini merupakan ikan asli Indonesia. Beberapa negara telah
membudidaya ikan bandeng dengan baik yaitu Philipina dan Taiwan.
Awalnya, ikan bandeng banyak dipelihara di tambak - tambak air
payau di daerah Pantura.
Dengan berkembangnya sistem adaptasi oleh masyarakat,
dewasa ini banyak ikan bandeng yang dipelihara di perairan air tawar, misalnya
di KJA Jatiluhur, Purwakarta.
Ikan bandeng air tawar termasuk golongan kan pemakan plankton dan
makroalga.
Di tambak, ikan bandeng biasa memakan klekap yang merupakan campuran
antara alga dasar dan bentos.
Ikan Bawal Air Tawar
Ikan bawal air tawar meupakan salah satu ikan introduksi yang
masuk ke Indonesia. Sebelumnya, ikan ini dikenal sebagai ikan hias dengan
sebutan ikan "piranha".
Ikan bawal air tawar termasuk golongan hewan omnivora, yaitu pemakan
segala.
Ikan ini memakan zooplankton, serangga air, siput air, dan
detritus. Oleh sebab itu, ikan ini diperkirakan akan menjadi salah satu
komoditas bisnis andalan untuk dikembangkan di masa mendatang karena
pemeliharaannya mudah.
Jenis ikan konsumsi potensial terdiri dari jenis ikan yang
mempunyai harga jual relatif tinggi dan penyebarannya di suatu daerah tertentu
cukup banyak.
Namun, sering kali teknologi budidaya masih ditemukan kurang baik
sehingga pengembangannya masih diperlukan waktu yang relatif lama.
Pada umumnya, ikan tersebut berasal dari perairan umum yang masih
dalam proses domestikasi.
Jenis ikan konsumsi potensial diperkirakan menjadi salah satu
primadona ikan konsumsi yang paling populer untuk beberapa tahun mendatang.
Adapun jenis ikan konsumsi potensial antara lain ikan baung, ikan
betutu, ikan belida, dan ikan jelawat.
Ikan Baung
Bentuk tubuh ikan baung seperti ikan lele. Hanya saja, kecepatan pertumbuhannya tidak sebaik ikan lele.
Untuk mencapai ukuran konsumsi (300 g/ekor) dibutuhkan waktu
pemeliharaan selama 8 - 10 bulan.
Ikan baung mempunyai harga yang cukup layak
untuk dijadikan target budidaya yakni Rp. 35.000/kg.
Teknologi buiddaya ikan baung telah dikuasai oleh BRPBAT, tetapi
masih belum banyak didesiminasi dan diaplikasikan oleh masyarakat.
Diperkirakan, ikan baung dapat menjadi ikan populer di daerah Sumatera.
Ikan Betutu
Ikan betutu atau "gabus malas" mempunyai nilai ekonomis
yang sangat tinggi.
Di daerah Kalimantan Selatan, harga ikan betutu mencapai
Rp. 150.000/kg, sedangkan di parung Jawa Barat harga ikan betutu mencapai Rp.
80.000/kg.
Upaya pembenihan telah dilakukan walaupun secara alami.
Sementara pemeliharaan larva masih terkendala dengan pengadaan
pakan alami berupa rotifera yang berukuran sangat kecil (< 30 milimikron).
Teknologi pembesaran ikan betutu ini sudah diketahui dengan baik.
Ikan Belida
Ikan belida termasuk juga jenis ikan air tawar konsumsi potensial yang memunyai nilai
ekonomis tinggi.
Di daerah Sumatera Selatan, harga 1 kg ikan belida yang berukuran
300 g/ekor kisaran Rp. 40.000/kg.
Upaya pemijahan secara buatan masih mengalami kendala dengan belum
menetasnya telur yang telah dibuahi.
Dengan begitu, diperlukan kajian yang lebih lengkap lagi.
Fekunditas yang rendah untuk setiap kg induk (300 butir telur) juga menjadi
pertimbangan untuk pengembangan budidayanya.
Namun, keadaan yang sulit dijumpai di alam menjadi alasan
tersendiri bagi pembudidaya untuk segera mengembangkan jenis ikan ini.
Ikan Jelawat
Ikan jelawat merupakan jenis ikan carp yang mempunyai prospek
untuk dikembangkan di masa mendatang.
Harga ikan konsumsi potensial dengan nama "garis" di
Sumatera Barat atau "ihan" di Sumatera Utara ini berkisar Rp. 80.000
- 100.000/kg nya.
Sementara harga ikan jelawat di Kalimantan Barat sekitar Rp.
100.000/kg.
Teknologi budidaya ikan ini telah terkuasai dengan baik. Namun,
diperlukan penanganan lebih serius untuk menangani masalah desiminasi dan
aplikasi di tingkat petani.
Ikan Sepat
Ikan sepat merupakan salah satu jenis ikan air tawar konsumsi potensial yang
mendiami rawa diintroduksi ke Indonesia dari Thailand sekitar tahun 1934
(Ondara (1981) dalam Cholik, dkk. 2005).
Di Indonesia, penyebaran ikan sepat cukup luas, meliputi
Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
Jenis ikan sepat yang dikenal masyarakat adalah ikan sepat
berwarna belang - belang hitam dengan bentuk sirip ekor seperti sabit (sedikit
cekung).
Baca:
Ikan sepat termasuk golongan hewan omnivora, yakni hewan pemakan
segala, baik berupa flora maupun fauna yang menempel pada berbagai substrat di
bawah permukaan air, sehingga mudah dipelihara.
Selesai sudah beberapa macam jenis ikan air tawar konsumsi yang mudah kita cari dengan harga murah beserta gambarnya di atas. Semoga bermanfaat dan selamat menikmati.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar