Kebutuhan Pakan Lele Per Hari Sampai Panen 1000 - 2000 Ekor
Dengan pernyataan lain, pemberian pakan secara intensif pada lele yang dibudidayakan dalam kolam pemeliharaan hasilnya akan memuaskan.
Secara intensif pakan yang diberikan pada lele yang dibudidayakan dikolam pembesaran sebanyak 3 kali sehari.
Jadwal pemberian pakan yaitu pagi hari waktu 08.00 -09.00. sore hari jam 16.00-17.00, dan malam hari pada jam 20.00-22.00. Sebagai tambahan pada malam hari pakan juga dapat diberikan kepada lele.
Meskipun terdorong keinginan agar lele cepat tumbuh bongsor hal itu tidak berarti diberikan pakan berupa pelet secara berlebihan.
Secara teknis jumlah pelet yang diberikan pada lele dalam kolam jika sampai kelebihan justru akan menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen.
Dengan demikian kebutuhan pakan lele setidaknya ada dua kerugian jika pemberian pelet secara berlebihan yakni pemborosan pakan yang berarti pemborosan biaya dan minimalkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh lele untuk berlangsungnya kehidupan.
Kebutuhan Pakan Lele
Pemberian jumlah pakan dapat diperhitungkan dengan berat lele. Hal ini dimaksudkan agar pemberian pakan dapat dilakukan dengan efisien. Cara atau tip menghitung kebutuhan pakan lele.
Untuk meminimalkan biaya pengadaan pakan peternak dapat menggunakan pakan alternative lain atau pakan tambahan.
Di depan telah dikemukakan bahwa pakan yang diberikan kepada lele dapat juga pakan dari campuran bahan-bahan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Contohnya bahan dedak, bungkil kacang, bungkil kelapa, dan daun-daunan adalah pakan tambahan yang dapat diberikan pada lele.
Sebagai acuan jumlah pakan campuran yang sebaiknya diberikan pada lele dalam kolam berkisar antara 3-5% kali berat lele seperti halnya acuan yang digunakan dalam pemberian pellet sebagai pakan utama untuk lele.
Baca dulu yuk,.
Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan Omset Jutaan
Cara Menghitung Pakan Lele Perhari
Trubus 2001 melaporkan metode lain untuk menghitung kebutuhan pakan lele mulai dari penebaran benih hingga lele dipanen.
Berdasarkan pengalaman peternak lele di jawa barat yang terhitung sukses kebutuhan pakan data diperkirakan dari jumlah penebaran benih lele dalam kolam.
Dikondisikan semua pakan sekali tebar bisa langsung habis dimakan lele. Hal itu dapat dicapai dengan cara memberikan pakan pada lele pada waktu yang tepat dan teratur setiap harinya.
Demikian juga dengan tempat penebaran pakan. Hal ini dimaksudkan agar lele hafal betul dengan pengkondisian waktu dan tempat saat datangnya pakan sehingga lele akan berkumpul semua di situ.
Dengan begitu semua pakan yang diberikan ke kolam akan termakan semua oleh lele. Jika seluruh makanan yang diberikan langsung di makan sampai habis, maka tidak akan terjadi timbunan sisa makanan yang dapat menimbulkan racun pada kolam.
Pemberian pakan sebaiknya di atur selama masa pemeliharaan. Sekitar 45-50 hari. Caranya dengan menggunakan feeding system, yakni menghitung
kebutuhan pakan perhari menurut bobot ikan seperti telah dicontohkan dalam perhitungan dihalaman sebelumnya.
Pemberian pakan secara teknis tidak dilakukan sekaligus pada saat waktu, tetapi pada tahap awal pakan ditebarkan separuh dosis dulu baru kemudian sekiranya lele-lele dalam kolam sampai lele terlihat malas menyebut pakan.
Dua minggu menjelang panen, persentase pakan harus sekitar 2%-3% dari bobot total.
Pemberian Pakan Lele Berdasarkan Umur
Trubus 2001 melaporkan terdapat metode lain dari yang telah dikemukakan tersebut mengenai pemberian kebutuhan pakan lele yang dipelihara secara intensif yang menambah pakan secara berkala sesuai umur tebar.
Sebagai patokan awal ialah kepadatan tebar. Misalnya padat tebar dalam kolam pemeliharaan 15000 ekor diberi paka awal sekitar 10-15 kg selama 2 minggu pertama.
Dua minggu berikutnya volume pakan di naikkan secara teratur antara 5-10 kg. pakan bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai nafsu makan.
Pakan tersebut di taburkan secara merata agar setiap ikan memiliki peluang mendapatkan jatah yang sama.
Waktu pemberian pakan sayogyanya dilakukan selain siang hari. Sebab pada saat itu suhu di permukaan air meningkat yang dapat menyebabkan ikan stres. Ikan yang stress akan mengalami penurunan nafsu makan.
Dapat saja terjadi ukuran lele yang dipelihara dalam satu kolam tidak seragam meskipun mendapatkan perlakuan yang sama. Hal itu sangat mungkin terjadi terutama jika ukuran benih lele yang ditebarkan saat awal pemeliharaan lele sudah tidak seragam.
Pada saatnya ukuran lele yang tidak seragam dapat menimbulkan masalah tersendiri antarsesama lele dalam satu kolam yakni terjadinya kanibalisme.
Ketidakseragaman ukuran lele-lele dalam satu kolam pemeliharaan dapat di atasi dengan pemberian pakan menurut ukuran dan kandungan protein yang berbeda.
Pelet yang ditebar pertama kali berukuran besar dengan kandungan protein 25%. Ini untuk merangsang ikan besar menyergap pakan lebih dulu.
Kesempatan berikutnya diberikan ikan kecil dengan menebar pelet lembut dengan kandungan protein pada pellet yang diberikan tinggi yakni 27%. Perbedaan kadar protein pada pellet ikan bisa seragam.
Baca ini:
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula
Pengontrolan Pertumbuhan Lele
Pemeliharaan lele dalam kolam secara intensif dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pakan lele.
Tetapi pada saat-saat tertentu secara berkala dilakukan pengontrolan kondisi, baik kondisi kolam sebagai tempat pembesaran maupun pertumbuhan lele itu sendiri.
Pengontrolan dalam hal ini tidak ubahnya seperti kegiatan pengawasan terhadap pertumbuhan lele yang dibudidayakan dalam kolam.
Secara teknis operasional pengontrolan dilakukan untuk memastikan bahwa usaha pembesaran lele yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.
Pengontrolan juga dimaksudkan untuk memantau kemungkinan timbulnya masalah-masalah pada saat pembesaran lele.
Apabila di tengarai atau diketahui terdapat masalah tertentu seputar kolam dan pertumbuhan lele yang dibudidayakan sebaiknay tidak perlu menunda waktu lagi untuk segera dicarikan solusinya.
Permasalahan Budidaya Lele yang Sering Terjadi
Masalah yang dapat terjadi atau di alami selain kebutuhan pakan lele dalam kolam misalnya media untuk hidup lele yakni air.
Jika air dalam kolam pemeliharaan lele di tengarai sangat kotor, maka air kolam tersebut segera dikuras.
Masalah lain misalnya apabila pakan yang diberikan tidak seimbang dengan jumlah lele dalam kolam atau terlalu sedikit, maka pemberian pakan pada lele segera ditingkatkan jumlahnya.
Masalah yang lain barangkali dalam kolam dijumpai terdapat lele yang sakit, maka tidak perlu mengulur-ulur waktu bagi lele yang sakit tersebut segera di obati.
Segera di obati, atau lele banyak yang mengambang dipermukaan dapat dicari penyebabnya untuk kemudian segera di atasi, dan lain-lain.
Dengan demikian pengontrolan secara rutin dirasa sangat penting demi menjaga keberlangsungan usaha budidaya lele intensif.
Hal-hal yang penting dilakukan dalam tindakan pengontrolan, misalnya pertumbuhan lele, kesehatan ikan lele, dan mewaspadai kehadiran hama dan penyakit dalam kolam.
Tip mengontrol pertumbuhan lele dalam kolam pemeliharaan dilakukan dengan cara mengambil lele sebagai sampel kemudian ditimbang.
Pengontrolan atau pengecekan pertumbuhan lele secara intensif harus sudah diprogram begitu benih lele ditebarkan ke dalam kolam.
Misalnya pengecekan di jadwalkan setiap minggu atau 10 hari sekali. Langkah demikian membantu memperkirakan jumlah pakan yang seharusnya diberikan kepada lele dalam kolam.
Jika saat pengecekan ditengarai terdapat lele yang terserang bibit penyakit atau sakit, maka ikan tersebut segera di ambil dan di obati.
Tip atau cara pengobatan penyakit pada lele beserta jenis obat yang digunakan hendak dikemukakan dalam bab tersendiri dalam pembahasan lalu ini.
Bibit penyakit menyerang lele dalam kolam disebabkan lingkungan air yang kotor atau tercemar. Untuk itu tindakan pengurasan atau penggantian air perlu dilakukan secara rutin.
Pemeliharaan Kolam Lele
Pengurasan atau penggantian air kolam tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup dilakukan 3-5 hari sekali.
Pengurasan air tidak perlu dilakukan setiap hari maksudnya agar tindakan itu tidak terlalu menguras tenaga.
Selain hal itu yang juga penting diperhatikan adalah pengurasan secara berkala dilakukan sembari menunggu pertumbuhan lele hingga lele memiliki kekuatan fisik yang baik sehingga ketika dipindah-pindahkan lele tidak mengalami cacat fisik atau stres.
Mengecek kesehatan lele yang dibudidayakan dalam kolam dilakukan dengan melihat gerakan lele ketika makan atau habis tidaknya pakan yang diberikan.
Jika lele lambat makan, maka ada kemungkinan nafsu makan lele turun akibat stress atau sakit.
Jika dalam kolam tengarai lele tidak mau makan, maka peternak segera mencari tahu penyebabnya kemudian dicarikan cara pemecahannya.
Jika hal tersebut tidak segera dapat diatasi, maka lama kelamaan kondisi lele menjadi semakin lemah dan pada akhirnya mati.
Tip untuk menengarai atau untuk dapat mengecek kesehatan dan pertumbuhan lele dikolam pemeliharaan bisa menggunakan anco atau jala untuk mengambil sampling ikan lele.
Anco merupakan alat untuk menangkap atau menjaring lele bentuknya bulat atau segi empat. Cara menggunakan anco yakni ke dalam anco dimasukkan segenggam pellet.
Kemudian anco yang telah diisi pelet tersebut diturunkan ke dalam kolam pemeliharaan lele. Anco dimasukkan ke dalam kolam pelan-pelan dan setelah terendam selama 15 menit anco bisa dinaikkan.
Banyak atau sdikitnya pellet yang masih tertinggal dalam anco digunakan sebagai pendekatan untuk memperkirakan lele sehat atau sedang menghadapi masalah (sakit).
Menjaga keutuhan lele-lele yang dipelihara dalam kolam agaknya juga penting dengan mengadakan pengontrolan terhadap lingkungan sekitar kolam, menjaga keamanan kolam dari ancaman hewan luar, seperti musang, burung dan lain-lain. Untuk itu perlu diperhatikan dan dikontrol keadaan pagar kolam.
Jika terdapat pagar yang rusak dan hal itu memungkinkan hewan luar dapat masuk ke dalam kolam memangsa lele, maka pagar segera dibenahi sampai kolam aman kembali.
Baca yuk,.
Cara Memelihara Ikan Lele yang Baik dan Benar
Penyortiran Lele - Menghitung FCR Lele
Dalam satu kolam pemeliharaan lele akibat ukuran lele tidak seragam dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme antarlele.
Ukuran lele yang tidak seimbang juga dapat menimbulkan masalah tersendiri sewaktu pemberian pakan. Lele dengan ukuran tubuh lebih besar mampu mendapatkan pakan lebih banyak dibandingkan dengan lele dengan ukuran tubuh lebih kecil.
Bahkan lele dengan ukuran tubuh lebih besar bisa memangsa lele yang ukuran tubuhnya lebih kecil.
Untuk menghindari hal itu tidak terjadi, maka dilakukan penyortiran lele-lele dalam satu kolam pemeliharaan. Penyortiran lele idealnya dilakukan secara berkala setiap 10 hari atau 2 minggu sekali.
Penyortiran lele perlu dilakukan agar pemberian pakan dapat mengenai sasaran yang tepat.
Apabila lele – lele yang berada dalam kolam ukuran atau besarnya seimbang, maka mereka juga akan seimbang untuk mendapatkan pakan yang diberikan ke dalam kolam.
Antara lele yang satu dengan yang lain yang hidup dalam satu kolam pemeliharaan tidak aka nada persaingan untuk mendapatkan pakan.
Tahap-tahap penyortiran peralatan lele dalam usaha pembesaran lele di kolam pemeliharaan dilakukan sebagai berikut:
Pertama-tama disiapkan peralatan sortir yang diperlukan berupa selang, serokan, baskom sortir, dan baskom penampungan.
Disiapkan satu kolam pemeliharaan untuk menampung dan memelihara lele hasil sortiran.
Tahap berikutnya mengurangi jumlah air dalam kolam pemeliharaan. Pengurangan air dilakukan menggunakan selang dengan bantuan mesin sirkulasi hingga ketinggian air mencapai 5 cm.
Dilakukan penyerokan lele menggunakan serokan kain, kemudian di tuangkan ke dalam baskom sortir yang ditempatkan persis di atas baskom penampungan.
Lele yang disortir akan tertinggal di dalam baskom sortir, sedangkan lele yang tidak lolos sortir akan berada di baskom penampungan.
Lele di baskom sortir dipindahkan ke dalam baskom penampungan hasil sortiran. Lele dibaskom penampungan dikembalikan ke dalam kolam pemeliharaan semula.
Sementara itu, lele hasil sortir dipindahkan ke dalam kolam pembesaran yang lain.
Kini telah didapatkan lele dengan ukuran seragam dalam satu kolam pemeliharaan yang sama.
Data ini selanjutnya dapat digunakan untuk pedoman pemberian pakan masa pemeliharaan lele selanjutnya.
Perbedaan Pertumbuhan Keragaman Lele
Penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan lele-lele dalam satu kolam meskipun diperlukan sama dikarenakan ukuran benih lele saat ditebarkan ke kolam pemeliharaan sudah tidak sama dan adanya sifat genetik (bawaan) lele yang bersangkutan.
Ada lele yang cepat tumbuh besar, tetapi ada pula lele yang pertumbuhannya lambat alias kuntet. Ketidakseragaman ukuran lele saat dipanen berpengaruh terhadap harga jual lele setelah dipanen.
Untuk itu kebutuhan pakan lele perlu Anda perhatikan ketika membuka usaha sistem intensif lahan luas agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan meraih keuntungan yang lebih besar. Kebutuhan Pakan Lele Per Hari Sampai Panen 1000 - 2000 Ekor