Syarat Lahan Usaha Budidaya Ikan Nila yang Berhasil untung Besar
Ikan yang berasal dari perairan air tawar afrika ini telah di budidayakan di berbagai Negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Nila dikenal sebagai ikan yang tahan banting dan dapat di budidayakan di berbagai perairan, baik di air tawar, air payau, maupun di laut.
Pasalnya, ikan nila bersifat euryhaline atau toleran terhadap salinitas yang luas.
Namun, dalam usaha budidaya ikan nila organik ini penting juga untuk tetap memperhatikan syarat lahan usaha budidaya ikan nila jenis yang akan digunakan.
Syarat Lahan Usaha Budidaya Ikan Nila
Peluang usaha budidaya ikan nila
Nila merupakan salah satu ikan yang berperan penting dalam budidaya perairan dunia.
FAO telah menempatkan nila di urutan 3 setelah udang dan salmon sebagai contoh sukses akuakultur dunia.
Kesuksesan tersebut menjadikan ikan nila dikenal sebagai lauk pauk yang menduduki peringkat ke 5 di amerika serikat.
Tak hanya itu, amerika serikat merupakan salah satu dari 25 negara yang mengalami peringkatan hal konsumsi dan impor ikan nila.
Tingkat konsumsi nila pada masyarakat AS mencapai 1,2/kg/capital/tahun, dan total impor nila ke amerika serikat mencapai 183.400 ton pada tahun 2009.
Sebagian besar impor nila AS berasal dari cina yang mencapai 85%. Sisanya di pasok oleh Indonesia, Thailand, Taiwan, ekuador, dan Vietnam.
Nila juga merupakan ikan yang banyak disukai konsumen sehingga mempunyai potensi pasar yang cukup terbuka. Untuk itu syarat lahan usaha budidaya ikan nila adalah pokok utama dalam pertumbuhan.
Di dalam negeri, konsumen terbesar ikan nila masih di dominasi oleh rumah tangga. Jalur pemasaran nila mulai dari pasar tradisional dipinggir jalan hingga supermarket
Khusus varietas nila merah sering digunakan sebagai pengganti kakap merah karena ikan ini mirip dengan kakap merah sea bream dari laut.
Selain lebih murah daripada kakap merah, daging ikan nila merah juga mempunyai cita rasa, tekstur, dan bau daging yang tidak kalah baiknya.
Karena berbagai alasan tersebut, ikan nila menjadi salah satu komoditas yang prospektif bagi pengembangan akuakultur di Indonesia.
Baca juga:
Cara Mudah Budidaya Ikan Nila di Keramba Jaring Apung (KJA) Hemat Biaya
Syarat Lahan Usaha Budidaya Ikan Nila - Mudahnya Pengangkutan dan Pemasaran
Sejak tahun 2009, nila menduduki posisi pertama dari ke 5 komoditas perikanan akuakultur air tawar di Indonesia.
Sekalipun nila yang paling banyak di budidayakan di dunia, tetapi pasar nila masih cukup terbuka hingga saat ini.
Karena itu, Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan produksi nila dan meningkatkan volume nila untuk diekspor.
Ikan nila merupakan jenis ikan yang tahan terhadap serangan hama penyakit dan sangat mudah untuk di kembangbiakan.
Pemeliharaan ikan nila juga relative lebih mudah dan lebih cepat di bandingkan dengan pemeliharaan jenis ikan lain.
Para konsumen ikan ini pun tidak hanya di sekitar asia, tetapi juga benua-benua lain di dunia.
Bertambahnya jumlah konsumen yang mengkonsumsi ikan nila ini mengakibatkan kebutuhan nila dari tahun ke tahun semakin meningkat, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Dagingnya yang tergolong banyak dan kenyal dengan sedikit duri menjadikan ikan nila sebagai salah satu jenis ikan unggulan yang kian hari semakin di minati.
Baca juga yuk,.
Budidaya Ikan Bawal Hemat Biaya Hasil Melimpah
Syarat Lahan Usaha Budidaya Ikan Nila - Kebutuhan luas lahan
Tidak ada lahan minimal yang di perlukan dalam budidaya nila. Beberapa sumber menerangkan bahwa lahan ideal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila sebesar 1000 m2.
Luas lahan yang di butuhkan untuk budidaya dengan pakan alami hendaknya di sesuaikan dengan jumlah kolam yang akan di buat dan keseluruan luas lahan yang dimiliki.
Hal ini harus di perhatikan karena nantinya luas lahan yang dimiliki akan di bagi ke dalam dua jenis budi daya, yaitu kolam budidaya ikan dan kolam budidaya pakan.
Mengacu kepada takaran pakan ideal, yaitu 1;3 dengan perbandingan 1m2 luas jumlah ikan sebanding dengan luas kolam pakan 3 m2. Artinya, dalam pembagian lahan perlu di bagi sesuai dengan jumlah bibit ikan dan pakan yang di butuhkan.
Sebagai contoh, jika kita akan menebar bibit dengan keseluruhan luas berkisar 200 m2, maka diperlukan lahan budidaya pakan 600 m2.
Lahan budidaya pakan sendiri dibuat lebih luas karena umumnya pakan alami mengalami pertumbuhan yang relative lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan pakan bagi ikan saat proses pemeliharaan.
Pada dasarnya, budi daya ikan berfokus pada seberapa banyak pembudidaya menyediakan pakan.
Hal tersebut berlaku pada jenis pakan apapun, baik pakan pelet maupun pakan alami berupa lemna.
Pada tahap awal, pembudi daya perlu menyiapkan pakan setelah mengestimasi jumlah populasi nila yang akan di budidayakan.
Petani ikan wajib menyiapkan pakanterlebih dahulu sebelum memulai budidaya ikan. Sehingga ketersediaan pakan alami berada dalam jumlah yang aman.
Syarat Lahan Usaha Budidaya Ikan Nila - Ketersediaan sumber air
Untuk mendukung budidaya ikan nila yang ramah lingkungan, hendaknya sumber air bagi lahan budi daya juga perlu diperhatikan. Air yang ideal harus bersih dan bebas dari campuran bahan berbahaya.
Karena itu, sumber air yang dibutuhkan sebaiknya berasal langsung dari mata air yang di alirkan melalui pipa-pipa atau saluran irigasi air.
Pengukuran kualitas air juga perlu dilakukan untuk memastikan apakah air tersebut ideal atau tidak bagi budidaya ikan nila.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini di antaranya derajat keasaman (PH), kandungan oksigen terlarut , suhu, dan kecerahan.
Suhu air yang ideal berada dalam rentang 18-33 derajat c dengan ph air mendekati netral yaitu sekitar 5-7, dan kandungan oksigen terlarut sebesar 2 mg/liter (ppm).
Itulah beberapa syarat lahan usaha budidaya ikan nila yang harus dipelajari khususnya bagi para pemula yang sudah tersedia lokasi atau lahan di sekitarnya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.