Usaha Ternak Lele Rumahan? Untung Atau Rugi? Berikut Ulasannya
Usaha Ternak Lele Rumahan ifoikan.com Sudah tahu rincian biaya ternak lele? Atau ingin tahu usaha ternak lele pemula?
Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum membudidayakan lele.
Budidaya lele yang di kemukakan berikut ini benih lele di beli dari tempat lain, tidak di usahakan sendiri.
Tetapi bagi peternak yang mampu mengusahakan sendiri benih lele juga tidak masalah sejauh usaha keduanya dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Secara garis besarnya modal yang digunakan untuk membudidayakan lele konsumsi di bagi menjadi dua golongan berdasarkan pada kegunaannya, yakni modal investasi dan modal-modal kerja.
Berdasarkan sumbernya, maka modal di bagi menjadi 3 golongan yakni modal sendiri, modal pinjaman, dan modal campuran.
Berikut ini hendak dikemukakan mengenai modal usaha ternak lele rumahan yang digunakan dalam budidaya lele konsumsi.
Modal investasi adalah modal yang akan digunakan untuk membiayai pengadaan semua keperluan prasarana dan sarana usaha yang bersifat tetap.
Prasarana dan sarana tersebut digunakan selama tenggang waktu yang cukup lama. Misalnya dalam waktu satu tahun, dua tahun, tiga tahun, lima tahun, dan seterusnya.
Sarana yang digunakan dalam usaha budidaya lele konsumsi semakin lama akan semakin berkurang nilainya sesuai dengan lama pemakaian sarana itu.
Nilai akhir tersebut suatu saat akan tercapai sehingga sarana tidak memiliki nilai lagi alias tidak dapat difungsikan lagi sebagaimana semestinya.
Dalam usaha budidaya lele untuk konsumsi biaya tetap meliputi modal yang digunakan untuk pembuatan kolam beserta ongkos kerjanya, instalasi saluran permukaan air, pembuatan saluran pengeluaran air, pembuatan rumah jaga, pembuatan gudang pakan dan peralatan, pemasangan jaringan listrik, pembelian alat pencetak pelet, pembelian tabung oksigen, dan biaya pembuatan pagar kolam.
Berikut ini hendak dibahas satu demi satu alokasi penggunaan dana termasuk dalam modal tetap.
Baca juga:
Rincian Modal Ternak Lele dari Awal Hingga Panen
Tempat Menjual Ikan Lele
Pembaca barangkali ada yang bertanya-tanya seperti apa cara atau teknik pemeliharaan lele yang betul seberapa besar atau banyak modal yang diperlukan untuk usaha budidaya lele konsumsi dalam catatan ini pembaca dapat menemukan tip atau kiat-kiat sukses cara memelihara lele konsumsi yang paling menguntungkan.
Juga uraian mengenai perencanaan modal dan kebutuhan dalam usaha budidaya lele konsumsi.
Sehingga diharapkan dengan membaca dan mengkritisi uraian yang saya tulis ini calon peternak lele dapat tindakan-tindakan yang harus dilakukan sewaktu membudidayakan lele konsumsi.
Pengetahuan tentang lele dan budidaya yang optimal tidak hanya sebatas yang dikemukakan petani.
Hal itu dikarenakan pengetahuan tentang budidaya lele dengan segala triknya dalam wakutu ke waktu terus berkembang sehingga peternak dituntut untuk mengikuti dan menguasai kejadian-kejadian seputar usaha budidaya lele, termasuk perkembangan bisnis lele.
Sementara pembahasan ini di rasa cukup representative digunakan sebagai panduan bagi peternak yang tertarik mencoba atau menggeluti budidaya konsumsi.
Sampai saat ini penelitian dan pengembangan teknik budidaya lele terus dilakukan oleh para ahli dan pegiat budidaya lele, termasuk upaya menghasilkan benih lele unggul.
Baca juga:
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula
Rasasia Sukses Cara Terak Lele
Sebagian orang merasakan cara-cara atau teknik budidaya lele sebetulnya tidak rumit alias dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.
Baik oleh peternak pemula maupun yang sudah senior(professional). Pemeliharaan lele dapat dilakukan dalam kolam dilahan sempit maupun dalam kolam lahan yang luas.
Kolam pemeliharaan lele dilahan sempit misalnya diarea taman atau usaha ternak lele rumahan halaman rumah.
Di lahan luas atau lahan terbuka lele dapat dipelihara dalam kolam yang di buat dilahan persawahan atau dikebun tidur.
Budidaya lele untuk kepentingan konsumsi tidak saja dilakukan di Indonesia.
Beberapa Negara lain seperti Thailand, india, dan piliphina juga membudidayakan lele.
Produksi lele di Thailand 970 kg /100 m2 / tahun, dan india (daerah asam) produksinya rata-rata tiap 7 bulan mencapai 1200 kg/ha.
Dengan dibudidayakannya lele di luar Indonesia, disatu sisi merupakan persaingan yang harus di tanggapi secara sehat.
Sementara di sisi yang lain, merupakan peluang ekspor bagi Indonesia karena ternyata lele juga di butuhkan di luar negeri.
Usaha Ternak Lele Rumahan - Berbagai Media untuk Membudidayakan Lele
Sebelum membuat kolam untuk budidaya lele untuk di konsumsi perlu di susun beberapa pertimbangan berkaitan dengan tempat atau lokasi kolam yang hendak di buat.
Beberapa pertimbangan itu dikaitkan dengan lokasi tempat kolam dibuat, macam atau tipe kolam yang akan di buat, keberadaan sumber air, lokasi pemasaran, akses jalan, keamanan, dan lain-lain.
Pertimbangan-pertimbangan atau tip untuk membuat kolam pemeliharaan lele tersebut nantinya akan berpengaruh pada besar kecilnya penggunaan modal usaha.
Kolam yang akan di buat untuk membesarkan lele konsumsi harus dikondisikan menyerupai habitat lele di alam bebas.
Untuk itulah pengetahuan tentang perilaku dan habitat lele di alam bebas dirasa penting diketahui oleh setiap peternak lele.
Pada pembahasan sebelumnya telah di uraikan bahwa lele dikenal sebagai ikan air tawar yang memiliki kemudahan dalam pembudidayakan di bandingkan jenis ikan air tawar yang lain.
Berkaitan dengan lingkungan tempat hidupnya, lele relativ lebih mudah menyesuaikan diri di bandingkan dengan jenis ikan air tawar yang lain.
Memilih Jenis Kolam untuk Budidaya Lele
Sebab lele dapat hidup di air yang alirannya tenang maupun air yang alirannya deras, air yang bening maupun air yang keruh.
Lele juga mampu hidup dalam lingkungan air yang ber DO (dissolved oxygen) rendah sampai 3 ppm.
Sementara itu jenis ikan air tawar yang lain dapat hidup dalam air dengan kadar oksigen paling rendah sekitar 5-7 ppm. Kadar oksigen kurang dari kisaran tersebut ikan dapat hidup.
Kehidupan lele sebetulnya tidak selalu membutuhkan air berlimpah. Lele dapat hidup dengan baik dalam air tergenang atau air tidak mengalir. Yang penting air tersebut tidak mengalami pencemaran.
Pada kenyataannya lele lebih menyukai air yang mengalir, meskipun hanya dengan debit 10 liter per menit. Fungsinya hanya sekedar melarutkan sisa-sisa bahan organic sehingga tidak menumpuk.
Penambahan air sangat penting terutama di musim kemarau karena volume air berkurang akibat menguap, jika usaha ternak lele rumahan pastinya akan sangat mudah mengontrol.
Suhu air yang ideal berkisar 24 derajat c- 30 derajat c dan PH 6-7. Terjadinya kenaikan suhu air pada musim kemarau panjang dapat mengakibatkan lele menjadi stress.
Baca juga yuk,.
Cara Penjualan Ikan Lele Bagi Pemula Yang Masih Bingung
Keuntungan Bisnis Lele
Lele yang mengalami stress nafsu makannya menurun. Budidaya lele dalam kolam dapat maksimal jika di dukung dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun. Air bisa berasal dari sungai, irigasi, atau tanah.
Ditengarai lele dapat hidup di sembarang tempat. Daerah paling ideal untuk budidaya lele adalah di dataran pada ketinggian tempat antara 10-400 m dpl dengan iklim dan curah hujan sedang.
Oleh karena itu kolam budidaya lele banyak di bangun di daerah-daerah atau tempat-tempat dengan ketinggian sekitar itu, seperti terdapat di wilayah sepanjang pantai utara jawa, seperti subang, kerawang, indrmayu, dan demak.
Jenis tanah yang baik bertekstur keras atau berlempung pasir. Untuk itu tekstur dinding kolam pemeliharaan lele sebaiknya di buat dari konstruksi beton atau semen.
Hal itu untuk mengantisipasi kebiasaan lele yang kerap merusak dinding kolam dan menjaga air tidak merembes. Antisipasi ini sangat penting berkaitan dengan perputaran modal yang telah dialokasikan untuk membuat kolam pemeliharaan lele.
Lele dapat di pelihara daam areal (kolam). Baik ditempat terbuka dan luas ukurannya maupun dilahan sempit atau tertutup, seperti di area taman di halaman rumah, di ruangan rumah, dan lain-lain.
Untuk usaha ternak lele rumahan, ada beberapa factor yang mempengaruhi kehidupan lele, baik yang hidup di lahan sempit maupun lahan terbuka (luas).
Beberapa factor itu terutama meliputi factor lingkungan yaitu lokasi, air, suhu, dan derajat keasaman (muhartanto 2002).
Pemilihan lokasi untuk pembuatan kolam pemeliharaan lele amat penting artinya di tinjau dari investasi modal.
Jika lokasi tempat kolam di bangun tersebut dihitung sebagai sewa lahan, maka lokasi yang letaknya strategis lebih mahal di bandingkan lokasi yang kurang strategis.
Tetapi sesungguhnya pemilihan lokasi disini dapat saja bagian dari pekarangan yang belum atau tidak optimal dapat di gunakan sebagai tempat membangun kolam.
Penggunaan sekarangan (lahan sempit) sebagai tempat pembesaran lele sangat menguntungkan , sebab relative aman, mudah di kelola, dan mudah di awasi.
Selain menguntungkan, sebaiknya lokasi pembesaran lele pun di nilai dari sisi estetis dengan di upayakan tetap terciptanya kenyamanan areal pekarangan sebagai bagian rumah tinggal.
Diharapkan pemanfaatan sebagian pekarangan untuk kolam pemeliharaan lele dapat memberi nilai tambah pekarangan tersebut.
Dengan pernyataan lain, pemanfaatan sebagian pekarangan untuk membuat kolam pemeliharaan lele dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga yang bersangkutan.
Hal penting yang harus dipikirkan dalam pemilihan lokasi untuk membuat kolam pemeliharaan lele yakni tentang penyediaan air untuk kolam pemeliharaan.
Penggunaan air untuk kolam lele sebaiknya tidak mengakibatkan perubahan system irigasi.
Lokasi kolam hendaknya tidak terletak di daerah rawan banjir. Kedekatan lokasi kolam dengan lokasi penyedia bahan pakan yang murah dan bermutu, baik pakan alami maupun pakan tambahan akan mengefisienkan dalam penggunaan biaya operasional pemeliharaan lele.
Di tinjau dari peranan air bagi lele, maka berarti air di posisikan sebagai media hidup bagi lele.
Mengingat sebagai media hidup artinya sangat penting bagi kehidupan lele. Oleh karena itu air harus memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang cocok untuk kehidupan lele.
Usaha Ternak Lele Ruamahan - Pemeliharaan Kolam Lele yang Baik
Factor-faktor yang berhubungan dengan sifat fisika dan kimia air meliputi debit air, kejernihan, suhu, amoniak, dan derajat keasaman (Ph) air yang digunakan untuk memelihara lele dalam kolam.
Diantara factor-faktor tersebut debit air merupakan syarat utama untuk memelihara lele terutama di kolam. Mengapa demikian itu debit berkaitan erat dengan kelarutan oksigen dalam air.
Debit air yang besar akan membawa oksigen tersebut terlarut lebih banyak.
Selain kelarutan oksigen yang besar, maka debit air yang tinggi mampu menghanyutkan sisa-sisa makanan dan kotoran ikan ke luar kolam bersama racun sisa-sisa pembusukan. Untuk menilai efektivitas kedua fungsi ini, dipakai ukuran total sirkulasi.
Total sirkulasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengganti seluruh air kolam. Semakin kecil angka total sirkulasi, semakin tinggi efektivitas air.
Untuk mengetahui sirkulasi air dalam kolam pemeliharaan lele dumbo dapat di perhitungkan sebagai berikut.
Misalnya sebuah kolam pemeliharaan lele dumbo berisi air 50 m3 mendapat debit 200 liter per menit.
Total sirkulasinya 50 m3;200 liter per menit= 50.000/200 menit = 250 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh air kolam akan terganti setiap 250 menit atau 4 jam 10 menit.
Debit air amat penting berkaitan dengan tingkat produktivitas lele. Terdapat hubungan yang erat antara debit air dan produksi lele.
Oleh karena itu produktivitas lele dapat dikendalikan dengan pengaturan debit air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan.
Tip yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan debit air yang tinggi misalnya dengan mempercuram dasar saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Jumlah air yang masuk akan berpengaruh terhadap banyaknya lele yang dapat ditebar karena hal itu berkaitan dengan ketersediaan oksigen terlarut dalam air.
Selain debit air berperan penting dalam mensuplai oksigen terlarut bagi lele dalam kolam, hal ini yang juga berperan penting dalam produktivitas lele adalah asupan pakan.
Asupan pakan berkaitan sangat erat dengan nafsu makan lele dalam kolam. Sedangkan nafsu makan lele ditentukan oleh tingkat kejernihan air sebagai media hidup lele.
Jika air sebagai media hidup lele mempunyai tingkat kejernihan yang tinggi, makan berpengaruh terhadap nafsu makan lele yang tinggi pula.
Begitu hal sebaliknya, jika kejernihan air rendah, maka akan berpengaruh terhadap tingkat nafsu makan lele yang juga rendah atau lele tidak berselera makan.
Penyebab air keruh antara lain adanya kandungan pertikel tanah yang membuat daya ikatnya terhadap oksigen.
Selain hal itu kekeruhan yang tinggi akan mengurangi batas pandang ikan dalam air sehingga menyebabkan nafsu makan ikan menjadi turun alias berkurang.
Dengan demikian dapat di pahami bahwa kejernihan air sebagai media hidup lele dalam kolam sangat penting diupayakan agar produksi lele meningkat.
Peternak lele tidak perlu merasa kerepotan untuk mengukur tingkat kejernihan air sebagai media pemeliharaan lele dumbo. Sebab tingkat kejernihan air dapat di ukur dengan melihat daya tembus sinar matahari ke dalam lapisan air.
Semakin dalam lapisan air yang dapat di tembus, maka akan semakin baik untuk budidaya lele secara intensif.
Sebagai patokan angka minimum adalah 40 cm. dengan demikian dapat di tengerai jika cahaya masih dapat menembus kedalaman air setidaknya sedalam 40 cm, maka dijamin air kejernihan air cukup baik dan di nyatakan sehat untuk kehidupan lele dumbo.
Jika pada kedalam 40 cm cahaya tidak dapat menembus masuk ke dalam air kolam, maka air kolam segera diganti atau tidak digunakan.
Jika air keruh itu di paksakan tetap digunakan, maka akan terjadi pengurangan efektifitas penggunaan pakan.
Nafsu makan lele selain dipengaruhi oleh kejernihan air juga dipengaruhi oleh suhu air.
Sejauh ini suhu air yang ideal untuk pemeliharaan lele adalah berkisar antara 25-30 derajat c. jika suhu air pada kisaran di atas suhu tersebut, maka hal itu menyebabkan nafsu makan lele berkurang.
Suhu ideal air dapat di kondisikan dengan cara memberi kolam penutup berupa tenaman-tanaman air atau paralet, misalnya tanaman pakis air, semanggi air, dan teratai.
Namun, perlu diingat bahwa lele tidak menyukai tanaman yang menutup rapat permukaan air. Lele sesekali akan naik ke permukaan untuk menghirup oksigen di udara terbuka.
Jika tanaman air yang semula dimaksudkan untuk peneduh atau pengendali suhu air sampai menutupi semua permukaan air, maka lele menjadi terhalang untuk mengambil oksigen secara langsung pada udara terbuka.
Telah di kemukakan factor nilai ph air sebagai media pemeliharaan lele penting di perhatikaan.
Jika nilai ph menyimpang dari ph yang sesuai untuk kehidupan lele, maka lele dalam kolam tidak akan dapat hidup atau kehidupan lele menjadi abnormal.
Sejauh ini nilai ph atau derajat keasaman air antara 6,5-8,5 baik untuk pemeliharaan lele.
Nilai ph air ideal untuk pemeliharaan lele berkisar antara 7,5-8,5. Keadaan nilai ph dari air tidak dapat di sepelekan. Sebab jika nilai ph air lebih kecil dari 5 atau nilai ph air lebih besar dari 11 akan membunuh lele.
Salah satu penyebab turunnya kadar keasaman air adalah sisa makanan dan kotoran. Sisa makanan dan kotoran akan terurai antara lain menjadi nitrogen dalam bentuk amoniak.
Nitrogen dan amoniak yang larut dalam air tidak dapat dihilangkan dengan penyegaran udara atau aerasi.
Amoniak dapat dihilangkan dengan menguras kolam. Cara lain adalah dengan meningkatkan pengeluaran air melalui system sirkulasi air.
Dengan begitu untuk senantiasa mengontrol nilai ph air dalam kolam pemeliharaan lele, lancarnya sirkulasi air dalam kolam amat penting dikondisikan setia waktu.
Guna pengkondisian sirkulasi air dalam kolam berjalan baik, maka perlu di alokasikan dana (biaya secara khusus.
Biaya atau dana di masukkan dalam kelompok modal tetap (investasi) yang meliputi pembelian atau pengadaan peralatan dan upah tenaga kerja untuk pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan air.
Misalnya untuk kepentingan sirkulasi air dalam kolam berukuran 200 m2, diperlukan dana (biaya) pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan air disertai upah tenaga kerja setiap tahunnya sebesar 400.000
Pembesaran lele dapat dilakukan hamper di setiap tempat. Maksudnya kolam atau tempat pembesaran lele tidak saja dilangsungkan dalam kolam konvensional atau kolam yang di buat pada tanah di lahan terbuka (luas).
Tetapi kolam pembesaran lele dapat dilakukan di tempat tertentu dengan menggunakan peralatan, seperti drum, kubangan, areal taman, dan lain-lain.
Nah, selesai sudah beberapa tips kiat membangun usaha ternak lele rumahan untuk pemula yang menguntungkan dan banyak dicari oleh kaum pembisnis.
Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum membudidayakan lele.
Budidaya lele yang di kemukakan berikut ini benih lele di beli dari tempat lain, tidak di usahakan sendiri.
Tetapi bagi peternak yang mampu mengusahakan sendiri benih lele juga tidak masalah sejauh usaha keduanya dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Secara garis besarnya modal yang digunakan untuk membudidayakan lele konsumsi di bagi menjadi dua golongan berdasarkan pada kegunaannya, yakni modal investasi dan modal-modal kerja.
Berdasarkan sumbernya, maka modal di bagi menjadi 3 golongan yakni modal sendiri, modal pinjaman, dan modal campuran.
Berikut ini hendak dikemukakan mengenai modal usaha ternak lele rumahan yang digunakan dalam budidaya lele konsumsi.
Usaha Ternak Lele Rumahan
Modal investasi adalah modal yang akan digunakan untuk membiayai pengadaan semua keperluan prasarana dan sarana usaha yang bersifat tetap.
Prasarana dan sarana tersebut digunakan selama tenggang waktu yang cukup lama. Misalnya dalam waktu satu tahun, dua tahun, tiga tahun, lima tahun, dan seterusnya.
Sarana yang digunakan dalam usaha budidaya lele konsumsi semakin lama akan semakin berkurang nilainya sesuai dengan lama pemakaian sarana itu.
Nilai akhir tersebut suatu saat akan tercapai sehingga sarana tidak memiliki nilai lagi alias tidak dapat difungsikan lagi sebagaimana semestinya.
Dalam usaha budidaya lele untuk konsumsi biaya tetap meliputi modal yang digunakan untuk pembuatan kolam beserta ongkos kerjanya, instalasi saluran permukaan air, pembuatan saluran pengeluaran air, pembuatan rumah jaga, pembuatan gudang pakan dan peralatan, pemasangan jaringan listrik, pembelian alat pencetak pelet, pembelian tabung oksigen, dan biaya pembuatan pagar kolam.
Berikut ini hendak dibahas satu demi satu alokasi penggunaan dana termasuk dalam modal tetap.
Baca juga:
Rincian Modal Ternak Lele dari Awal Hingga Panen
Tempat Menjual Ikan Lele
Pembaca barangkali ada yang bertanya-tanya seperti apa cara atau teknik pemeliharaan lele yang betul seberapa besar atau banyak modal yang diperlukan untuk usaha budidaya lele konsumsi dalam catatan ini pembaca dapat menemukan tip atau kiat-kiat sukses cara memelihara lele konsumsi yang paling menguntungkan.
Juga uraian mengenai perencanaan modal dan kebutuhan dalam usaha budidaya lele konsumsi.
Sehingga diharapkan dengan membaca dan mengkritisi uraian yang saya tulis ini calon peternak lele dapat tindakan-tindakan yang harus dilakukan sewaktu membudidayakan lele konsumsi.
Pengetahuan tentang lele dan budidaya yang optimal tidak hanya sebatas yang dikemukakan petani.
Hal itu dikarenakan pengetahuan tentang budidaya lele dengan segala triknya dalam wakutu ke waktu terus berkembang sehingga peternak dituntut untuk mengikuti dan menguasai kejadian-kejadian seputar usaha budidaya lele, termasuk perkembangan bisnis lele.
Sementara pembahasan ini di rasa cukup representative digunakan sebagai panduan bagi peternak yang tertarik mencoba atau menggeluti budidaya konsumsi.
Sampai saat ini penelitian dan pengembangan teknik budidaya lele terus dilakukan oleh para ahli dan pegiat budidaya lele, termasuk upaya menghasilkan benih lele unggul.
Baca juga:
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula
Rasasia Sukses Cara Terak Lele
Sebagian orang merasakan cara-cara atau teknik budidaya lele sebetulnya tidak rumit alias dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.
Baik oleh peternak pemula maupun yang sudah senior(professional). Pemeliharaan lele dapat dilakukan dalam kolam dilahan sempit maupun dalam kolam lahan yang luas.
Kolam pemeliharaan lele dilahan sempit misalnya diarea taman atau usaha ternak lele rumahan halaman rumah.
Di lahan luas atau lahan terbuka lele dapat dipelihara dalam kolam yang di buat dilahan persawahan atau dikebun tidur.
Budidaya lele untuk kepentingan konsumsi tidak saja dilakukan di Indonesia.
Beberapa Negara lain seperti Thailand, india, dan piliphina juga membudidayakan lele.
Produksi lele di Thailand 970 kg /100 m2 / tahun, dan india (daerah asam) produksinya rata-rata tiap 7 bulan mencapai 1200 kg/ha.
Dengan dibudidayakannya lele di luar Indonesia, disatu sisi merupakan persaingan yang harus di tanggapi secara sehat.
Sementara di sisi yang lain, merupakan peluang ekspor bagi Indonesia karena ternyata lele juga di butuhkan di luar negeri.
Usaha Ternak Lele Rumahan - Berbagai Media untuk Membudidayakan Lele
Sebelum membuat kolam untuk budidaya lele untuk di konsumsi perlu di susun beberapa pertimbangan berkaitan dengan tempat atau lokasi kolam yang hendak di buat.
Beberapa pertimbangan itu dikaitkan dengan lokasi tempat kolam dibuat, macam atau tipe kolam yang akan di buat, keberadaan sumber air, lokasi pemasaran, akses jalan, keamanan, dan lain-lain.
Pertimbangan-pertimbangan atau tip untuk membuat kolam pemeliharaan lele tersebut nantinya akan berpengaruh pada besar kecilnya penggunaan modal usaha.
Kolam yang akan di buat untuk membesarkan lele konsumsi harus dikondisikan menyerupai habitat lele di alam bebas.
Untuk itulah pengetahuan tentang perilaku dan habitat lele di alam bebas dirasa penting diketahui oleh setiap peternak lele.
Pada pembahasan sebelumnya telah di uraikan bahwa lele dikenal sebagai ikan air tawar yang memiliki kemudahan dalam pembudidayakan di bandingkan jenis ikan air tawar yang lain.
Berkaitan dengan lingkungan tempat hidupnya, lele relativ lebih mudah menyesuaikan diri di bandingkan dengan jenis ikan air tawar yang lain.
Memilih Jenis Kolam untuk Budidaya Lele
Sebab lele dapat hidup di air yang alirannya tenang maupun air yang alirannya deras, air yang bening maupun air yang keruh.
Lele juga mampu hidup dalam lingkungan air yang ber DO (dissolved oxygen) rendah sampai 3 ppm.
Sementara itu jenis ikan air tawar yang lain dapat hidup dalam air dengan kadar oksigen paling rendah sekitar 5-7 ppm. Kadar oksigen kurang dari kisaran tersebut ikan dapat hidup.
Kehidupan lele sebetulnya tidak selalu membutuhkan air berlimpah. Lele dapat hidup dengan baik dalam air tergenang atau air tidak mengalir. Yang penting air tersebut tidak mengalami pencemaran.
Pada kenyataannya lele lebih menyukai air yang mengalir, meskipun hanya dengan debit 10 liter per menit. Fungsinya hanya sekedar melarutkan sisa-sisa bahan organic sehingga tidak menumpuk.
Penambahan air sangat penting terutama di musim kemarau karena volume air berkurang akibat menguap, jika usaha ternak lele rumahan pastinya akan sangat mudah mengontrol.
Suhu air yang ideal berkisar 24 derajat c- 30 derajat c dan PH 6-7. Terjadinya kenaikan suhu air pada musim kemarau panjang dapat mengakibatkan lele menjadi stress.
Baca juga yuk,.
Cara Penjualan Ikan Lele Bagi Pemula Yang Masih Bingung
Keuntungan Bisnis Lele
Lele yang mengalami stress nafsu makannya menurun. Budidaya lele dalam kolam dapat maksimal jika di dukung dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun. Air bisa berasal dari sungai, irigasi, atau tanah.
Ditengarai lele dapat hidup di sembarang tempat. Daerah paling ideal untuk budidaya lele adalah di dataran pada ketinggian tempat antara 10-400 m dpl dengan iklim dan curah hujan sedang.
Oleh karena itu kolam budidaya lele banyak di bangun di daerah-daerah atau tempat-tempat dengan ketinggian sekitar itu, seperti terdapat di wilayah sepanjang pantai utara jawa, seperti subang, kerawang, indrmayu, dan demak.
Jenis tanah yang baik bertekstur keras atau berlempung pasir. Untuk itu tekstur dinding kolam pemeliharaan lele sebaiknya di buat dari konstruksi beton atau semen.
Hal itu untuk mengantisipasi kebiasaan lele yang kerap merusak dinding kolam dan menjaga air tidak merembes. Antisipasi ini sangat penting berkaitan dengan perputaran modal yang telah dialokasikan untuk membuat kolam pemeliharaan lele.
Lele dapat di pelihara daam areal (kolam). Baik ditempat terbuka dan luas ukurannya maupun dilahan sempit atau tertutup, seperti di area taman di halaman rumah, di ruangan rumah, dan lain-lain.
Untung Rugi Ternak Lele
Untuk usaha ternak lele rumahan, ada beberapa factor yang mempengaruhi kehidupan lele, baik yang hidup di lahan sempit maupun lahan terbuka (luas).
Beberapa factor itu terutama meliputi factor lingkungan yaitu lokasi, air, suhu, dan derajat keasaman (muhartanto 2002).
Pemilihan lokasi untuk pembuatan kolam pemeliharaan lele amat penting artinya di tinjau dari investasi modal.
Jika lokasi tempat kolam di bangun tersebut dihitung sebagai sewa lahan, maka lokasi yang letaknya strategis lebih mahal di bandingkan lokasi yang kurang strategis.
Tetapi sesungguhnya pemilihan lokasi disini dapat saja bagian dari pekarangan yang belum atau tidak optimal dapat di gunakan sebagai tempat membangun kolam.
Penggunaan sekarangan (lahan sempit) sebagai tempat pembesaran lele sangat menguntungkan , sebab relative aman, mudah di kelola, dan mudah di awasi.
Selain menguntungkan, sebaiknya lokasi pembesaran lele pun di nilai dari sisi estetis dengan di upayakan tetap terciptanya kenyamanan areal pekarangan sebagai bagian rumah tinggal.
Diharapkan pemanfaatan sebagian pekarangan untuk kolam pemeliharaan lele dapat memberi nilai tambah pekarangan tersebut.
Dengan pernyataan lain, pemanfaatan sebagian pekarangan untuk membuat kolam pemeliharaan lele dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga yang bersangkutan.
Hal penting yang harus dipikirkan dalam pemilihan lokasi untuk membuat kolam pemeliharaan lele yakni tentang penyediaan air untuk kolam pemeliharaan.
Penggunaan air untuk kolam lele sebaiknya tidak mengakibatkan perubahan system irigasi.
Lokasi kolam hendaknya tidak terletak di daerah rawan banjir. Kedekatan lokasi kolam dengan lokasi penyedia bahan pakan yang murah dan bermutu, baik pakan alami maupun pakan tambahan akan mengefisienkan dalam penggunaan biaya operasional pemeliharaan lele.
Di tinjau dari peranan air bagi lele, maka berarti air di posisikan sebagai media hidup bagi lele.
Mengingat sebagai media hidup artinya sangat penting bagi kehidupan lele. Oleh karena itu air harus memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang cocok untuk kehidupan lele.
Usaha Ternak Lele Ruamahan - Pemeliharaan Kolam Lele yang Baik
Factor-faktor yang berhubungan dengan sifat fisika dan kimia air meliputi debit air, kejernihan, suhu, amoniak, dan derajat keasaman (Ph) air yang digunakan untuk memelihara lele dalam kolam.
Diantara factor-faktor tersebut debit air merupakan syarat utama untuk memelihara lele terutama di kolam. Mengapa demikian itu debit berkaitan erat dengan kelarutan oksigen dalam air.
Debit air yang besar akan membawa oksigen tersebut terlarut lebih banyak.
Selain kelarutan oksigen yang besar, maka debit air yang tinggi mampu menghanyutkan sisa-sisa makanan dan kotoran ikan ke luar kolam bersama racun sisa-sisa pembusukan. Untuk menilai efektivitas kedua fungsi ini, dipakai ukuran total sirkulasi.
Total sirkulasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengganti seluruh air kolam. Semakin kecil angka total sirkulasi, semakin tinggi efektivitas air.
Untuk mengetahui sirkulasi air dalam kolam pemeliharaan lele dumbo dapat di perhitungkan sebagai berikut.
Misalnya sebuah kolam pemeliharaan lele dumbo berisi air 50 m3 mendapat debit 200 liter per menit.
Total sirkulasinya 50 m3;200 liter per menit= 50.000/200 menit = 250 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh air kolam akan terganti setiap 250 menit atau 4 jam 10 menit.
Debit air amat penting berkaitan dengan tingkat produktivitas lele. Terdapat hubungan yang erat antara debit air dan produksi lele.
Oleh karena itu produktivitas lele dapat dikendalikan dengan pengaturan debit air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan.
Tip yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan debit air yang tinggi misalnya dengan mempercuram dasar saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Jumlah air yang masuk akan berpengaruh terhadap banyaknya lele yang dapat ditebar karena hal itu berkaitan dengan ketersediaan oksigen terlarut dalam air.
Selain debit air berperan penting dalam mensuplai oksigen terlarut bagi lele dalam kolam, hal ini yang juga berperan penting dalam produktivitas lele adalah asupan pakan.
Asupan pakan berkaitan sangat erat dengan nafsu makan lele dalam kolam. Sedangkan nafsu makan lele ditentukan oleh tingkat kejernihan air sebagai media hidup lele.
Jika air sebagai media hidup lele mempunyai tingkat kejernihan yang tinggi, makan berpengaruh terhadap nafsu makan lele yang tinggi pula.
Begitu hal sebaliknya, jika kejernihan air rendah, maka akan berpengaruh terhadap tingkat nafsu makan lele yang juga rendah atau lele tidak berselera makan.
Penyebab air keruh antara lain adanya kandungan pertikel tanah yang membuat daya ikatnya terhadap oksigen.
Selain hal itu kekeruhan yang tinggi akan mengurangi batas pandang ikan dalam air sehingga menyebabkan nafsu makan ikan menjadi turun alias berkurang.
Dengan demikian dapat di pahami bahwa kejernihan air sebagai media hidup lele dalam kolam sangat penting diupayakan agar produksi lele meningkat.
Peternak lele tidak perlu merasa kerepotan untuk mengukur tingkat kejernihan air sebagai media pemeliharaan lele dumbo. Sebab tingkat kejernihan air dapat di ukur dengan melihat daya tembus sinar matahari ke dalam lapisan air.
Semakin dalam lapisan air yang dapat di tembus, maka akan semakin baik untuk budidaya lele secara intensif.
Sebagai patokan angka minimum adalah 40 cm. dengan demikian dapat di tengerai jika cahaya masih dapat menembus kedalaman air setidaknya sedalam 40 cm, maka dijamin air kejernihan air cukup baik dan di nyatakan sehat untuk kehidupan lele dumbo.
Jika pada kedalam 40 cm cahaya tidak dapat menembus masuk ke dalam air kolam, maka air kolam segera diganti atau tidak digunakan.
Jika air keruh itu di paksakan tetap digunakan, maka akan terjadi pengurangan efektifitas penggunaan pakan.
Nafsu makan lele selain dipengaruhi oleh kejernihan air juga dipengaruhi oleh suhu air.
Sejauh ini suhu air yang ideal untuk pemeliharaan lele adalah berkisar antara 25-30 derajat c. jika suhu air pada kisaran di atas suhu tersebut, maka hal itu menyebabkan nafsu makan lele berkurang.
Suhu ideal air dapat di kondisikan dengan cara memberi kolam penutup berupa tenaman-tanaman air atau paralet, misalnya tanaman pakis air, semanggi air, dan teratai.
Namun, perlu diingat bahwa lele tidak menyukai tanaman yang menutup rapat permukaan air. Lele sesekali akan naik ke permukaan untuk menghirup oksigen di udara terbuka.
Jika tanaman air yang semula dimaksudkan untuk peneduh atau pengendali suhu air sampai menutupi semua permukaan air, maka lele menjadi terhalang untuk mengambil oksigen secara langsung pada udara terbuka.
Telah di kemukakan factor nilai ph air sebagai media pemeliharaan lele penting di perhatikaan.
Jika nilai ph menyimpang dari ph yang sesuai untuk kehidupan lele, maka lele dalam kolam tidak akan dapat hidup atau kehidupan lele menjadi abnormal.
Sejauh ini nilai ph atau derajat keasaman air antara 6,5-8,5 baik untuk pemeliharaan lele.
Nilai ph air ideal untuk pemeliharaan lele berkisar antara 7,5-8,5. Keadaan nilai ph dari air tidak dapat di sepelekan. Sebab jika nilai ph air lebih kecil dari 5 atau nilai ph air lebih besar dari 11 akan membunuh lele.
Salah satu penyebab turunnya kadar keasaman air adalah sisa makanan dan kotoran. Sisa makanan dan kotoran akan terurai antara lain menjadi nitrogen dalam bentuk amoniak.
Nitrogen dan amoniak yang larut dalam air tidak dapat dihilangkan dengan penyegaran udara atau aerasi.
Amoniak dapat dihilangkan dengan menguras kolam. Cara lain adalah dengan meningkatkan pengeluaran air melalui system sirkulasi air.
Dengan begitu untuk senantiasa mengontrol nilai ph air dalam kolam pemeliharaan lele, lancarnya sirkulasi air dalam kolam amat penting dikondisikan setia waktu.
Guna pengkondisian sirkulasi air dalam kolam berjalan baik, maka perlu di alokasikan dana (biaya secara khusus.
Biaya atau dana di masukkan dalam kelompok modal tetap (investasi) yang meliputi pembelian atau pengadaan peralatan dan upah tenaga kerja untuk pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan air.
Misalnya untuk kepentingan sirkulasi air dalam kolam berukuran 200 m2, diperlukan dana (biaya) pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan air disertai upah tenaga kerja setiap tahunnya sebesar 400.000
Pembesaran lele dapat dilakukan hamper di setiap tempat. Maksudnya kolam atau tempat pembesaran lele tidak saja dilangsungkan dalam kolam konvensional atau kolam yang di buat pada tanah di lahan terbuka (luas).
Tetapi kolam pembesaran lele dapat dilakukan di tempat tertentu dengan menggunakan peralatan, seperti drum, kubangan, areal taman, dan lain-lain.
Nah, selesai sudah beberapa tips kiat membangun usaha ternak lele rumahan untuk pemula yang menguntungkan dan banyak dicari oleh kaum pembisnis.
Baca juga: Usaha Sampingan di Rumah