Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin Lengkap dengan Gambar
Seperti umumnya pengenalan jenis - jenis ikan budidaya lainnya, untuk mengenal ikan patin, ada beberapa hal pokok yang perlu diketahui, yaitu morfologi, syarat hidup, kebiasaan hidup, serta ikan - ikan lain yang masih dikatakan sekerabat dengannya.
Dari sabang sampai merauke jenis ikan patin ini tambah populer saja, baik menu olahannya maupun cara ternak yang cepat besarnya.
Sebelum sobat membuka usaha mengembangbiakkan ikan ini, ada baiknya untuk mengenali dulu klasifikasi dan morfologi ikan patin secara lengkap. Berikut ulasannya.
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin
Ciri Morfologi Ikan Patin
Ikan patin dewasa panjang tubuhnya bisa mencapai sekitar 120 cm.
Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan-ikan jenis lele - lelean.
Bentuk tubuh patin memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan punggung berwarna kebiru - biruan.
Ketika masih kecil, warna berkilauan seperti perak ini sangat cemerlang sehingga banyak yang menaruhnya diakuarium sebagai ikan hias.
Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarik untuk dipajang diakuarium.
Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak diujung kepala sebelah bawah.
Disudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. Kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang ataupun mencari makan.
Sebuah jari - jari bersifat keras. Jari-jari ini dapat berubah menjadi patil. Sisanya, 6 - 7 jari-jari, bersifat lunak.
Sirip ekor berbentuk simetris membentuk cagak. Sirip dada memiliki 12 - 13 jari - jari lunak dan sebuah jari - jari keras yang berfungsi sebagai patil.
Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30 - 33 jari - jari lunak. Sementara itu, sirip perutnya hanya memiliki 6 jari-jari lunak.
Nama Lain Ikan Patin
Sementara itu, nama lain atau inggrisnya adalah catfish alias ikan kucing lantaran ada kumisnya.
Dipulau sumatra, terutama riau, jenis yang terkenal adalah patin kunyit yang banyak ditangkap disungai - sungai.
Dipulau jawa ada yang dikenal sebagai patin jambal. Yang selain ditemukan dibeberapa sungai besar juga terdapat diwaduk - waduk.
Ikan patin sangat toleran terhadap derajat keasaman PH air yang lebar, dari perairan yang agak asam (Ph rendah) sampai perairan yang basa (Ph tinggi), dari 5 sampai 9.
Kandungan oksigen (O,2) terlarut yang dibutuhkan bagi kehidupan patin adalah berkisar antara 3 - 6 ppm, sementara karbondioksida (O,2) yang bisa ditoleran berkisar antara 9-20 ppm.
Alkalinitasnya antara 28 - 250. Suhu air media pemeliharaan yang optimal berada dalam kisaran 28 - 30 derajat c.
Ikan ini baru keluar dari liang persembunyiannya pada malam hari setelah hari mulai gelap.
Hal ini sesuai dengan sifat hidupnya yang noctural (aktif pada malam hari).
Dihabitat aslinya, sungai-sungai besar yang tersebar dibeberapa pulau besar di indonesia, ikan ini lebih banyak menetap didasar perairan ketimbang dipermukaan, sehingga digolongkan sebagai ikan dasar (demersal).
Hal ini dapat dibuktikan dari bentuk mulutnya yang melebar, sebagaimana mulut ikan-ikan demersal lainnya.
Berdasarkan jenis makanannya yang beragam tersebut, oleh para ahli ikan patin dikategorikan sebagai ikan omnivora atau pemakan segala.
Benih - benih ini dapat ditangkap dengan menggunakan alat - alat tangkap yang umum, seperti seser atau jala.
Waktu penangkapan yang baik biasanya menjelang subuh, saat benih - benih ikan patin berenang bergerombol dipermukaan air sungai
Karakteristik Daging Ikan Patin
Dalam soal rasa, daging ikan patin memiliki karakteristik rasa yang sangat khas.
Dari semua jenis ikan keluarga lele - lelean, rasa daging patin boleh dibilang termasuk yang sangat enak.
Dari analisis kandungan gizi, nilai protein daging ikan patin juga tergolong cukup tinggi, yaitu mengandung 68,6 % protein.
Kandungan lemaknya sekitar 5,8%, abu 3,5% dan air 59,3%. Bobot ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal.
Sementara itu, fillet yang diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan.
Itulah beberapa klasifikasi dan morfologi ikan patin yang dapat Anda ketahui secara detail, agar memudahkan dalam merawatnya dalam kolam.