Klasifikasi Belut dan Sidat
Klasifikasi Belut dan Sidat
Klasifikasi Belut
Belut dapat di temukan di perairan dataran tinggi ke rawa-rawa di dataran rendah, dan anak sungai atau kanal.Tidak seperti ikan kebanyakan, belut menyukai tempat-tempat berlumpur, seperti didaerah persawahan atau rawa dan tidak bisa hidup dengan baik pada media yang sepenuhnya air.
Pada musim kemarau, mereka membuat lubang didalam tanah yang lembap sebagai upaya tetap hidup tanpa air.
Dari segi fisik, belut memiliki kepala yang berbentuk bulat memanjang dengan mata kecil dan bermulut lebar disertai gigi-gigi halus.
Celah insang menyatu menjadi lipatan tunggal di bawah kepala, berwarna coklat kemerahan dengan bintik warna gelap di bagian lingkar bawah kepala.
Hewan ini mampu berjalan didarat dengan cara meliuk-liukan badannya seperti halnya seekor ular. Belut memiliki ukuran panjang rata – rata antara 25-40 cm dengan di ameter sekitar 1,5 cm.
Belut sawah berwarna kecoklatan dan biasa ditemukan didaerah persawahan. Belut rawa hidup didaerah rawa-rawa hingga muara sungai.
Karena itu, belut ini mampu hidup di perairan payau. Sementara itu, belut laut memiliki mata yang sangat kecil dan memiliki empat lengkung insang.
Di indonesia terdapat tiga jenis belut yang cukup dikenal, yaitu belut sawah, belut rawa, belut laut.
Baca juga:
Habitat Ikan Belut di Alam Bebas
Perkawinan Belut di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum
Klasifikasi Sidat
Orang awam sering mengiranya badan bagian kecil didekat kepala sidat tersebut adalah telinga. Namun, sebenarnya itu adalah sirip sidat.
Bagian punggung sidat di cirikan dengan warna cokelat kehitaman dan perut yang berwarna kuning hingga perak. Sidat dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara.
Ikan ini bernafas menggunakan seluruh bagian kulitnya. Sisik sidat sangat unik karena membentuk pada mozaik menyerupai anyaman pada bilik bambu.
Tubuh sidat sangat lentur dan di lapisi sejenis lendir yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dirinya dari predator alam.
Hal ini juga yang menyebabkan sidat sangat sulit untuk dipegang. Teknik memegang sidat adalah dengan menangkap kepala dan ekornya secara perlahan.
Sidat yang terindentifikasi berada di perairan indonesia hanya ada enam jenis sidat namn secara umum terdapat 18 spesies sidat di seluruh dunia.
Beberapa jenis sodat di indonesia, di antaranya anguilla marmorata, anguilla bicolor, anguilla celebesensis, anguilla borneoensis, anguilla ancertalis, dan anguilla mauritania.
Di antara jenis sidat tersebut anguilla bicolor dan anguilla marmorata merupakan jenis yang paling banyak di budidayakan di indonesia.
Selesai sudah sedikit ringkasan klasifikasi belut dan sidat yang telah menyebar luas di perairan nusantara dengan harga murah ini.