Cara Pengawetan Daging Hiu Agar tidak Cepat Membusuk
Adanya garam pada daging menyebabkan daging tidak mudah rusak atau busuk sebab terbentuk kondisi yang khas pada daging hiu yang membuat bakteri maupun jamur perusak tidak tumbuh.
Daging hiu pun menjadi awet. Keawetan daging hiu ini makin meningkat setelah daging yang sudah asin tersebut dikeringkan.
Pengawetan Daging Hiu
Bahan yang diperlukan untuk Mengawetkan daging hiu
Pembuatan daging filet ikan hiuSeperti mengasin ikan lain, bahan utama yang di gunakan adalah daging hiu. Daging hiu di ambil dahulu, di pisahkan dari bagian tubuh lain kulit, sirip, dan hati di manfaatkan tersendiri baru kemudian di buat filet.
Daging hiu yang akan di asin biasanya di ambil dari daging yang putih saja.
Daging yang merah di sisihkan untuk di olah menjadi produk lain, misalnya tepung ikan atau silase.
Daging hiu yang putih di ambil lalu di potong untuk di jadikan filet tipis yang tebalnya kira-kira 0,7 cm, panjang 10 cm, dan lebar 5 cm.
Filet hendaknya tidak terlalu tebal agar penetrasi garam ke dalam daging lebih mudah, merata, dan cepat kering.
Filet yangterlalu tipis juga kurang baik karena bentuknya setelah kering menjadi tidak menarik.
Pengawetan Daging Hiu menggunakan Garam dapur yang bersih
Bahan lain yang diperlukan untuk mengasin daging hiu adalah garam dapur. Agar hasilnya lebih bagus, perlu dipilih garam dapur yang putih, bersih, dan kristalnya halus.
Garam kotor dan kasar akan menghasilkan daging asin yang kotor, keruh, dan kurang putih.
Jika di gunakan larutan garam maka larutan garam perludisiapkan dahulu.
Caranya, gara di larutkan di dalam air bersih sampai sebagian garam tidak larut lagi, lalu di biarkan semalam agar semua kotoran yang ada mengendap.
Setelah kotoran mengendap, larutan garam yang bersih dan tidak keruh di pindahkan ke wadah lain sambil di saring dengan kain saring kasar.
Larutan yang di bawah dan bercampur kotoran di buang.
Pengawetan Daging Hiu memilih Peralatan yang di gunakan
Peralatan yang diperlukan untuk mengolah daging hiu asin cukup dengan peralatan dapur seperti pisau, talenan, keranjang plastik, ember atau bak penggaraman, dan bak atau tray atau laha pengering.
Rak pengering atau laha dapat di buat dari bilah-bilah bambu yang di susun berjajar renggang atau di anyam renggang dan di beri bingkai.
Laha ini sengaja di buat renggang untuk memudahkan dan mempercepat pengeringan.
Laha bambu ini cukup efektif, tetapi daging hiu yang menempel pada bilah bambu lebih lambat kering sehingga perlu di balik.
Bahan lain yang cukup bagus, efektif, dan efisien adalah waring nilon atau jaring yang di bingkai kayu.
Karena benang waring atau jala cukup kecil maka proses pengeringan akan berjalan cepat karena udara panas dapat mengalir di semua bagian dari semua arah.
Dengan benang yang halus tersebut maka bagian daging hiu yang menempel pada jala sangat kecil sehingga cepat kering.
Selain itu, waring atau jala bekas ini cukup ringan tetapi kuat dan awet. Harganya pun tidak mahal.
Pengawetan Daging Hiu – Cara mengolah Daging Hiu
Pada cara penggaraman kering, jumlah garam yang di gunakan biasanya sekitar 30% dari berat daging hiu. Penggaraman cara kering ini di lakukan selama 24-50 jam.
1. Filet daging hiu di cuci bersih untuk mengurangi jika mungkin menghilangkan bau pesing. Pencucian filet ini dapat dilakukan berulang kali sampai daging bersih dan bau pesing berkurang.
2. Filet di susun dalam bak penggaraman atau ember secara berlapis. Setiap lapisan filet di taburi garam selapis demi selapis sampai bak penggaraman penuh.
Di bagian paling atas tumpukan daging di taburi garam sedikit lebih tebal atau sampai filet tertutup kristal garam.
Baca juga:
Ciri Morfologi Ikan Hiu
Nama Nma ikan Laut dan Gambranya
Nama Nama Ikan Laut yang Mudah Diingat
Penggaraman pengawetan daging hiu dengan menggunakan keristal garam dan larutan garam jenuh.
Penggaraman Pengawetan Daging Hiu juga dapat dilakukan dengan menggunakan campuran kristal garam dan larutan garam jenuh.
1. Setelah daging hiu, di garami selapis demi selapis seperti pada cara penggaraman kering, larutan garam jenuh yang telah di endapkan dan di saring di tuangkan ke dalam bak penggaraman sampai semua filet terendam.
Apabila ternyata filet mengambang, filetdapat di tindih atau di beri beban sampai semua filet terendam.
2. Jika penggeraman selesai, filet hiu di angkat dari bak penggaraman lalu di cuci dengan air tawar untuk membersihkan sisa-sisa garam atau kotoran yang menempel di filet.
Filet yang sudah di garami ini di jemur sampai kering. Agar pengeringan berjalan baik dan cepat, filet perlu di balik sehingga proses pengeringan berjalan merata.
Jika pengering yang di gunakan di buat dari waring atau jala bekas, biasanya filet hiu ini akan lengket ke benang-benang jaring.
Keadaan ini cukup menguntungkan karena untuk membeliknya tidak perlu harus membelik filet satu per satu tetapi dapat di balik sekaligus berikut rak pengeringnya.
Itulah beberapa tahapan cara Pengawetan Daging Hiu agar secara sederhana yang sudaah dipraktekan oleh pengusaha pemanfaatan daging ikan.