Hama dan Penyakit Lele Keli serta Cara Mengatasinya
Ada beberapa teknik pencegahan yang dapa di lakukan, yaitu secara mekanik, kimia maupun biologis.
Tindakan pencegahan secara mekanik adalah upaya mencegah serangan penyakit dengan bantuan peralatan mekanik.
Baik melalui perawatan bahan-bahan kolam maupun dari segi pemberian pakan serta kualitas air dalam kolam tersebut.
Berikut ini beberapa jenis hama dan penyakit lele keli yang sering ditemukan di lokasi baik berupa bibit penyakit mapun lele sudah mati oleh hama.
Hama dan Penyakit Lele Keli
PENCEGAHAN Hama dan Penyakit Lele keli
Hama dan Penyakit Lele Keli – Dekontaminasi wadah pemeliharaan
Dekontaminasi wadah pemeliharaan di maksudkan untuk membersihkan organisasi parasit, virus, jamur, dan bahkan serta hama yang terdapat di dalamnya.
Praktek pengeringan dan pengapuran kolam di maksudkan untuk memutus berbagai rantai kehidupan hama dan penyakit adalah cara dekontaminasi wadah yang selama ini di lakukan petani ikan.
Dekontaminasi dengan menggunakan bahan kimia kini mulai di terapkan. Bahan kimia yang sering di gunakan adalah kalium permanganat dan metilin biru.
Untuk pembenihan biasanya menggunakan air yang telah difiltrasi dengan sinar ultraviolet.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Dekontaminasi peralatan
Dalam melakukan aktivitas budidaya ikan, petani menggunakan berbagai peralatan sebagai alat bantu.
Peralatan ini sering di gunakan oleh organisasi lain sebagai media untuk menimbulkan penyakit.
Untuk mencegah timbulnya serangan penyakit, semua peralatan yang akan atau telah di gunakan segera di bersihkan agar kotoran dan organisasi penyebab penyakit yang menempel pada alat tersebut dapat di hilangkan.
Peralatan tersebut dapat di bersihkan dengan mencelupkannya dalam larutan pk dosis rendah, sekitar 3-20 ppm selama 30 menit.
Pembersihan alat juga dapat di lakukan dengan menggunakan chlorin.
Baca juga:
Cara Supaya Lele Sembuh dari Penyakit
Jenis Penyakit Ikan lele dan Cara Mengatasinya
Jenis Penyakit Ikan Lele yang Sering Menyerang
Hama dan Penyakit Lele Keli – Dekontaminasi ikan
Dekontaminasi ikan bisa di lakukan dengan sistem karantina. Caranya yaitu dengan memelihara ikan-ikan tersebut dalam wadah khusus selama waktu tertentu.
Dengan cara ini dapat di ketahui apakah ikan tersebut bersih atau mengandung jenis organisasi tertentu yang mampu menyebabkan penyakit, sehingga dapat segera di ambil langkah pengamanannya.
Peningkatan kekebalan tubuh ikan di lakukan dengan imunisasi, yaitu penyuntikan antibiotik ke dalam tubuh ikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap infeksi penyakit.
Peningkatan kekebalan tubuh ikan juga dapat dilakukan dengan vaksinasi, yaitu menyuntikan vaksin tertentu ke tubuh ikan.
Vaksin adalah suatu antigen yang di gunakan untuk memvaksinasi dengan menggunakan senyawa kimia tertentu.
Selain penyuntikan, perairan vaksin juga dapat dilakukan dengan teknik perendaman, pencelupan, penyemprotan atau melalui.
Hama dan Penyakit Lele Keli - PENANGGULANGAN HAMA Lele Keli
Hama adalah organisasi yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan budidaya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hama Lele keli dapat berupa predator, kompetitor, dan perusak sarana.
Untuk menanggulangiserangan hama lebih ditekankan pada sistem pengendalian hama terpadu, yaitu pemberantasan hama yang berasil tetapi tidak mengakibatkan kerusakan ekosistem.
Dengan kata lain, apabila masih ada cara yang dapat di lakukan dan ternyata memberikan hasil baik, maka tidak perlu menggunakan obat-obatan, apalagi obat-obatan buatan pabrik.
Pemberian obat-obatan sering menimbulkan masalah baru yang merugikan, misalnya lahirnya generasi penyakit yang tahan terhadap obat-obatan yang di berikan.
Tindakan dengan pencegahan dengan mempersiapkan wadah budidaya yang optimal, berupa pengeringan dan pengapuran kolam yang cukup, pintu air di lengkapi filter, jaring keramba tidak bocor, akan memberikan andil yang sangat besar dalam usaha penanggulangan hama.
Apabila upaya penanggulangan hama seperti itu tidak memberikan hasil yang baik, terutama pada kolam yang sulit dikeringkan, maka dapat di lakukan upaya penanggulangan dengan menggunakan pestisida alami.
Pestisida organik yang efektif di gunakan untuk penanggulangan hama adalah akar tuba, biji teh, dan tembakau.
Hama dan Penyakit Lele Keli - Penanggulangan insekta
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan insekta di kolam. Insekta biasanya di tangkap dengan menggunakan jaring yang mempunyai ukuran mata jaring kecil.
Membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang ada di sekitar kolam juga merupakan tindakan yang efektif untuk merusak telur maupun larba insekta.
Cara lain adalah menyemprotkan minyak tanah secara merata ke seluruh permukaan air kolam sering di lakukan oleh petani untuk membunuh insekta, terutama yang pada malam hari sering terbang dari satu kolam ke kolam lainnya untuk mencari mangsa.
Tindakan ini cukup ampuh sebab insekta yang berenang di permukaan akan segera mati karena tidak mendapat oksigen.
Ada juga petani yang sengaja memasang lampu penerang di tepi kolam dengan tujuan agar insekta tertarik perhatiannya dan berkumpul mendekatnya.
Dengan demikian akan lebih mudah bagi petani untuk menangkapnya dengan jaring.
Karena insekta adalah hama yang berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya, maka hendaknya pemberantasannya harus melibatkan seluruh petani kolam, sehingga hasilnya lebih baik.
Hama dan Penyakit Lele Keli - Penanggulangan katak dan ular
Katak yang kelaparan akan menelan benih ikan di kolam. Katak dapat di berantas dengan cara menangkapnya satu per satu dengan menggunakan jaring.
Cara lain yang cukup efektif dalam menanggulangi hama katak adalah dengan membuang telur-telurnya yang biasanya mengapung di air.
Sementara hama ular yang biasanya menyerang ikan, jarang menyerang ikan pada kolam yang selalu di kontrol.
Serangan ular dapat di tanggulangi dengan cara menangkap ular tersebut dikolam maupun di sekitar kolam.
Penangkapan ular di lakukan pada sore atau malam hari dengan menggunakan jaring atau dipukul dengan sebilah bambu atau sepotong kayu.
Hama dan Penyakit Lele Keli - Penanggulangan burung dan mamalia
Penanggulangan burung dan mamalia pemakan ikan dapat di hentikan dengan cara memasang perangkap untuk menangkapnya.
Perangkap ini hendaknya di ikat dengan kuat ke pohon atau ke patok yang dinamakan cukup dalam dan kuat agar tidak di bawa lari oleh burung atau mamalia.
Cara lain dalam menanggulangi burung dan mamalia dikolam adalah dengan memasang umpan ikan yang telah di bubuhi racun.
Penggunaan umpan racun ini harus hati-hati sebab dapat termakan oleh hewan peliharaan.
Untuk penanggulangan burung dapat di lakukan dengan cara membuat tutup pada keramba dengan menggunakan jaring.
Hama dan Penyakit Lele Keli - PENYAKIT NON-INTENSIF
Penyakit non-intensif adalah penyakit yang di sebabkan bukan oleh organisme infektif, sehingga tidak menyebabkan infeksi dan tidak menular.
Penyakit non-intensif atau non-parasister berdasarkan sumber dan penyebabnya antara lain.
Hama dan Penyakit Lele Keli - Kualitas air
Walaupun ikan lele keli dapat hidup di perairan tergenang yang jelek, namun lebih baik bila dipelihara pada perairan yang kualitas airnya memadai.
Selain kondisi ini memacu pertumbuhan ikan, juga jauh dari sumber penyakit juga.
Walaupun perubahan kualitas air tidak langsung membahayakan ikan lele keli, tetapi bila perubahan tersebut membuka peluang berkembangnya organisme penyakit, maka lele keli bisa diserang penyakit.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Pakan
Dalam budidaya ikan intensif, ikan memperoleh pakan yang di berikan oleh budidaya. Ikan harus mendapatkan makanan yang cukup, bergizi dan tetap waktu.
Makanan yang di berikan juga harus bebas dari bahan beracun. Ikan yang kekurangan makanan akan menghambat pertumbuhannya, juga mudah di serang penyakit.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Keracunan
Keracunan ikan dapat di sebabkan oleh pakan yang di makannya mengandung bahan beracun, kadaluarsa atau, meningkatnya gas-gas beracun seperti H2S dan amonia.
Atau perairan tercemar oleh limbah beracun.Karena itu, pemeliharaan ikan harus dilakukan pada lokasi yang tidak tercemar.
Ikan di berikan makanan yang tidak mengandung bahan beracun atau kadaluarsa serta kondisi perairan selalu di jaga agar tetap optimal.
Ikan yang menunjukkan tanda-tanda keracunan segera dievakuasi dan di aliri air segar.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Turunan
Turunan yang di maksud di sini adalah kondisi fisik ikan yang tidak sempurna pada ikan yang di bawa sejak lahir, misalnya kepala tidak sempurna, tulang belakang yang membengkok, mata juling dan sebagainya.
Ikan yang tidak sempurna, selain pertumbuhannya terlambat, juga mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan di tengah-tengah ikan yang begitu banyak.
Oleh karena itu, ikan-ikan yang demikian sebaiknya tidak di pilih sebagai benih.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Penanganan
Penanganan ikan yang tidak baik dan tidak hati-hati akan memperburuk kondisi ikan, misalnya ikan stres, memar atau luka.
Penyakit yang bukan di sebabkan oleh organisme penyakit ini telah membuka peluang terjadinya serangan organisme infektif.
Misalnya bakteri, jamur atau parasit. Karenanya penanganan ikan harus hati-hati serta ikan-ikan yang memar dan luka segera di pisahkan dengan ikan-ikan yang sehat. Setelah di obati baru di gabung kembali.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Iklim
Faktor iklim variasinya sedikit, seperti penurunan suhu karena hujan yang terus-menerus atau meningkatnya suhu karena kemarau berkepanjangan.
Pengaruh pada kesehatan ikan belum banyak di ketahui karena sidikitnya studi.
Tetapi dari pengalaman di ketahui suhu yang mengalami perubahan besar mencapai 5 derajat c membahayakan ikan, misalnya ikan stres atau mudah terserang penyakit, terutama benih ikan.
Air yang mengalami perubahan suhu yang tinggi, baik meningkat atau menurun, dapat di atasi dengan penggunaan aerasi dan penambahan air segar.
Hama dan Penyakit Lele Keli – PENYAKIT INFEKSI
Penyakit infeksi atau penyakit parasister di sebabkan oleh organisme infektif seperti jamur, virus,dan bakteri.
Karena bersifat infektif, maka penyakit ini menulardalam waktu cepat bila kondisi perairan memungkinkan.
Beberapa penyakit infeksi yang dikenal umum menyerang ikan air tawar, termasuk ikan lele keli.
Hama dan Penyakit Lele Keli - Virus
Virus yang di kenal menyerang ikan lele keli adalah herpesvirus. Penyakit herpesvirus di sebabkan oleh organisme virus herpes.
Virus ini pertama kali menyerang ikan lele di amerika pada musim panas, dan kemudian menyebar, termasuk menyerang ikan lele di asia dan afrika.
Penyakit ini populer dengan sebutan channel catfish virus diseases. Serangan virus ini sulit dikenali, tetapi ada beberapa gejala umum yaitu, ikan sering menggantung di permukaan air karena hilang keseimbanga, ikan bergerak berputar-putar, pendarahan pada bagian sirip, perut, dan organ dalam.
Kadang-kadang mata menonjol dan kematian terjadi secara akut.Sampai sekarang belum di temukan obat yang cocok untuk penanggulangan penyakit ini.
Tetapi upaya pencegahan dengan jalan meningkatkan pengelolaan usaha budidaya, disinfeksi peralatan, pengeringan dan pengapuran dasar kolam, pemberian pakan yang cocok, cukup dan bermutu, ikan yang baru masuk harus di karantina, merupakan cara yang tepat.
Hama dan Penyakit Lele Keli oleh Jamur
Penyakit ikan yang di sebabkan oleh jamur antara lain sebagai berikut:Penyakit Jamur Saprolegniasis Lele Keli
Penyakit saprolegniasis di sebabkan oleh jamur saprolegnia sp. Jamur ini menyerang ikan dan telur ikan. Sifat penyerangan merupakan infeksi sekunder.
Ikan dan telur ikan yang di serang jamur ini di ketahui dengan mudah, sebab terlihat bagian organ atau telur yang terserang di tumbuhi oleh sekumpulan mycelium jamur yang menyerupai gumpalan benang-benang halus yang tampak seperti kapas.
Gumpalan ini biasanya terlihat di bagian kepala, tutup insang atau di sekitar sirip. Sedangkan telur ikan yang di serang terlihat seperti kapur.
Ikan yang di serang jamur ini di obati dengan perendaman dalam larutan malachite green oxalat 1 ppm selama 1 jam atau 0,15-0,70 ppm selama 24 jam, formalin 100-200 ppm selama 1-3 jam, NACI 20 ppm selama 1 jam atau 5% selama 1-2 detik atau 1-1,5 % selama 20-30 menit.
Obat lain yang dapat di gunakan adalah malachite green 5 ppm selama 1 jam atau 66,7 ppm selama 10-30 detik, formalin 100 ppm+ malachite green 2,5 ppm 1 jam.
Ikan yang sakit juga dapat di celupkan ke dalam larutan acid 5% selama 30-60 detik. Sedangkan telur yang telah di serang jamur biasanya tidak menetas dengan baik.
Oleh karenanya perlu dilakukan pencegahan dengan merendam telur ikan yang hendak di tetaskan ke dalam ovadine atau betadine dosis 100-200 ppm selama 10-15 menit.
Bisa jugan menggunakan formalin atau cooper sulfate dosis 150-250 ppm selama 15 menit.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Jamur Brachiomycosis
Penyakit brachiomycosis di sebabkan oleh jamur brachyomyces sangunis yang banyak di jumpai pada saluran darah ikan dan sering menyebabkan nekrosis di sekitar jaringan.
Ikan yang di serang jamur ini di obati dengan malachite green 0,1 mg/liter atau 0,3 mg/liter selama 12 jam melalui perendaman. Bisa juga di rendam dalam larutan formalin 15-25 ml/liter.
Hama dan Penyakit Lele Keli – Oleh Jamur Achlyasis
Penyakit achlyasis di sebabkan oleh jamur achlya sp. Jamur ini menyerang organ-organ eksternal ikan seperti kulit, sirip, dan insang ikan.
Seperti saprolegnia, serangan achlya pun di ketahui dengan mudah sebab organ ikan yang di serang di tumbuhi sekumpulan benang halus yang tampak seperti kapas.
Ikan yang di serang jamur ini di obati dengan merendam ikan sakit dalam larutan formalin 100-200 ppm selama 1-3 jam, formalin 100 ppm+malachite green 2,5 ppm selama 1 jam.
Hama dan Penyakit Lele Keli oleh Bakteri
Bakteri yang di ketahui menyerang ikan-ikan budidaya air tawar, termasuk ikan lele keli.
Baca Juga: Macam-Macam Penyakit pada Ikan
Penyakit Lele Keli bercak merah
Penyakit bercak merah atau septicemia haemorrhagica di sebabkan oleh bakteri aeromonas sp. Ikan yang di serang menunjukkan gejala-gejala :
Warna tubuh ikan menjadi gelap,kemampuan berenang ikan menurun, mata ikan rusak dan agak menonjol,
1. Sisik terkelupas, seluruh siripnya rusak, insang berwarna merah keputihan, ikan terlihat megap-megap di permukaan air, insang ikan rusak sehingga kesulitan bernapas,
2. Kulit menjadi kasar dan timbul pendarahan yang selanjutnya di ikuti dengan luka-luka borok,
3. Perut ikan kembung, dan apabila dilakukan pembedahan maka akan kelihatan pendarahan pada hati, ginjal dan limfa.
Penanggulangan bakteri ini dapat dilakukan dengan perendaman, penyuntikan dan di campur dengan pakan.
Perendaman dilakukan dalam larutan kalium permanganat 10-20 ppm selama 30-60 menit atau 3-5 ppm selama 12-24 jam, larutan nitrofuran 5-10 ppm selama 12-24 jam.
Itulah beberapa jenis hama dan penyakit lele keli yang sering menyerang tanpa kita sadari yang dapat menimbulkan penyakit tertentu dan menimbulkan kematian pada ikan lele keli Anda.