Jenis Parasit Ikan Badut di Terumbu Karang
Jenis Parasit
Parasite dapat sangat meningkatkan stress dan pengurangan semua ikan. Parasite dan inveksi bakteri dapat menjadi perhatian utama pada ikan badut.
Ikan badut dari pembudidayaan dikelola dengan baik untuk mencegah parasite dan umumnya tidak menderita parasite internal seperti beberapa ikan yang di panen dari alam liar, yang kita tidak tahu kondisi ikan tersebut di alamnya.
Parasite memiliki habitat tertentu dalam tubuh inang. Parasite pada ikan berdasarkan tempat hidupnya di bedakan menjadi tiga yaitu ektoparasit, mesoparasit, dan endoparasit.
Ektoparasit adalah parasite yang menyerang tubuh ikan bagian luar seperti kulit, sirip dan insang.
Beberapa golongan parasite yang bersifat ektoparasit antara lain ciliate, flagellate, monogenea, capepod, isopod, dan lintah.
Sedangkan endoparasit adalah parasite yang menyerang organ-organ dalam tubuh ikan seperti usus, ginjal, hati, otak, dan otot daging.
Golongan parasite yang masuk kelompok endoparasit antara lain adalah digenea, cestoda, nematode, acantocephala, coccidian, microspidia, dan amoeba.
Mesoparasit adalah parasite menginfeksi ikan dimana sebagian dari tubuh parasite menembus sampai organ dalamtubuh inang sedangkan bagian tubuh lainnya berada di luar tubuh inang.
Contoh mesoparasit adalah parasite lernaeocera sp. Yang hidup pada rongga insang ikan gadid dan dapat menembus jantung ikan untuk mengisap darah.
Jenis Parasit Ikan Badut
Penyakit Parasit dapat menyerang ikan tawar, laut dan payau. Begitu juga dengan ikan badut tidak luput dari serangan parasite.
Adapun parasite yang biasanya menyerang ikan badut yaitu ektoparasit dari golongan protozoa.
Jenis parasit Ikan badut
Baca Juga:
Jenis Ikan Nemo dan Gambarnya
Gambar Ikan Badut Asli dan Kartun Unik Cantik serta Lucu
Parasit Cryptocaryon
Cryptocaryon irritans merupakan ciliate ( hewan yang memiliki bulu getar). Memiliki ukuran tubuh 25-60 pm pada fase theront.
Sedangkan pada fase trophont, berukuran diameter 60-450 pm. Gejala ikan terserang yaitu ikan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada benda yang ada di sekitarnya, terbentuk cysta berwarna putih pada permukaan tubuh, dan meningkatnya produksi mucus berlebihan pada ikan.
Efek secara umum akibat infeksi pada ikan yaitu gangguan osmoregulasi,
kehilangan nafsu makan, dan sel ephitel insang dan kulit ikan yang terinfeksi menjadi hyperplastic dan mengalami kerusakan serius.
Siklus hidup terdiri dari 4 stadia yaitu, theront, thropont, tomont, dan cyst.
Theront merupakan fase dewasa dari cryptocaryon irritans. Pada fase ini theron berenang di air menggunakan ciliate.
Jika theron dapat menemukan inangnya dalam waktu 24 jam maka, theront menembus jaringan epidermis dan insang.
Parasite pada fase thophont akan mencapai tingkat kematangan setelah 4-7 hari, kemudian parasite ini akan berenang bebas di air.
Kemudian parasite ini akan berenang bebas di air. Tomont yang berenang di air akan menari substrat untuk menempel.
Pada substrat inilah tomont akan berubah menjadi cyst. Di dalam cyst akan terjadi perbanyakan sel setelah 7-10 hari, sehingga theront akan lepas dalam jumlah banyak dan kembali menginfeksi ikan.
Jenis Parasit Ikan Badut – Amyloodinium ocellatum
Amyloodinium ocellatum adalah parasite dari golongan dinoflagelata dari family dinophyceae yang juga merupakan makroalga.
Amyloodinium ocellatum memiliki ukuran tubuh 0,002-0,1 mm, sedangkan pada fase tropoon dewasa dapat mencapai ukuran diameter 120 pm.
Parasite amyloodinium ocellatum menyebabkan penyakit yang di sebut amyloodiniasis atau penyakit velvet.
Parasite ini melekat pada jaringan inang pada bagian kulit dan insang dengan menggunakan stalk atau peduncle yang pendek dan pada bagian kulit insang dengan menggunakan stalk atau peduncle dan stomopode mirip tentakel yang dapat bergerak.
Jenis Parasit Ikan Badut – Kondisi lingkungan penyebab timbulnya parasite
Lingkungan memiliki peran sebagai indicator keadaan organisme di dalamnya, jika lingkungan baik atau bersih maka organisme yang di dalamnya akan baik pula.
Sedangkan pada lingkungan yang buruk dapat menyebabkan organisme yang ada di dalamnya mengalami stress sehingga terjadi penurunan ketahanan tubuh.
Adapun kondisi lingkungan penyebab timbulnya parasite pada ikan baik secara langsung dan tidak langsung yaitu bahan organik, suhu, nutrient, salinitas, ammonia, nitrit, dan nitrat.
Bahan organik
Pengaruh bahan organik di perairan terhadap ikan adalah penurunan resistensi tubuh ikan. Penurunan resistensi tubuh ikan dipicu disebabkan pertikel-pertikel dari bahan organic mengganggu insang atau merusak insang ikan, yang akan mengakibatkan ikan memproduksi mucus berlebihan.
Bahan organic juda dapat berdampak pada peningkatan jumlah alga di perairan. Melimpahnya jumlah alga dapatmenurunkan kadar oksigen di perairan.
Suhu
Parameter kualitas air yang dapat memengaruhi timbulnya serangan parasit pada ikan badut adalah suhu. Walaupun toleransi pada suhu antara spesies ikan satu dengan yang lainnya berbeda, akan tetapi pada suhu tinggi ikan dapat mengalami gangguan kesehatan seperti stress.
Sedangkan pada suhu rendah dengan kandungan oksigen yang lebih tinggi di bandingkan pada suhu tinggi, ikan juga akan mengalami stress pernapasan sehingga ikan lebih rentan terserang penyakit insfeksi parasite.
Nutrient
Nutrient pada ikan berperan sebagai sumber energi pada tubuh ikan yang di gunakan untuk metabolism, respirasi hingga pembentuk system imun tubuh ikan.
Nutrient buruk menyebabkan penurunan system imun tubuh, sehingga mudah terserang penyakit infeksi.
Salinitas
Salinitas adalah salah satu penyebab penyakit noninfeksi pada ikan. Pada kondisi salinitas tinggi ikan rentan terkena penyakit.
Hal ini di sebabkan karena kadar garam tinggi menyebabkan gas-gas kurang terlarut, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.
Pada air tawar dengan salinitas 0 ppt pada suhu 30 c memiliki kelarutan oksigen sebesar 7,6 mg/liter, sedangkan pada air laut dengan salinitas 30 ppt kelarutan oksigen sebesar 6,1 mg/liter.
Ammonia, nitrit dan nitrat
Ammonia, nitrit dan nitrat tidak secara langsung dapat mengakibatkan penyakit infeksi pada ikan, akan tetapi bersifat toksis pada ikan.
Kadar ammonia dalam air tidak boleh melebihi 0,02 mg/ml, karena bersifat toksik bagi organisme air dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pada ikan.
Kadar nitrit yang bersifat toksik pada ikan yaitu pada konsentrasi 0,5 mg/ml. pada kondisi tersebut terjadi penurunan daya ikat darah dnegan oksigen, sehingga darah banyak mengikat methemoglobin yang mengakibatkan darah berwarna kecoklatan.
wikipedia/parasit